jpnn.com - JAKARTA - Partai NasDem curiga ada kecurangan sistematis dalam pemilihan umum legislatif (pileg) tanggal 9 April lalu. Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai NasDem Enggartiasto Lukita mengungkapkan beberapa indikator dugaan terjadinya kecurangan sistematis.
Indikator pertama, kepala daerah yang berasal dari parpol tertentu sejak awal masa kampanye hingga saat ini mengerahkan aparat mulai dari petugas kecamatan, kelurahan/desa, sampai petugas KPPS.
BACA JUGA: PKB Obral Rhoma, Cak Imin, Mahfud, dan JK
"Pengerahan juga disertai adanya intimidasi atau ancaman dan serangan fajar yang mengakibatkan sebagian penyelenggara ikut terlibat di dalamnya," tuding Enggar melalui siaran pers, Sabtu (12/4).
Indikator kedua terlihat dari berlarutnya proses penghitungan suara sejak dari TPS, PPS, hingga PPK. Enggar menuturkan, janji KPU bahwa form C1 dapat di-scan untuk di-upload langsung ke KPU juga tidak maksimal. Bahkan dikabarkan server penampung data yang masuk jebol hingga dua kali.
BACA JUGA: Usai ke NasDem dan Golkar, Jokowi Sambangi PKB
Ketiga, lambannya proses penghitungan dan pengiriman hasil hitungan suara serta lamanya penyimpan anform C1 di TPS. Begitu juga dengan dengan berlarutnya proses pengiriman form C1 dari TPS ke PPS dan seterusnya.
Indikator keempat, banyaknya temuan surat suara yang sudah dicoblos, rusak, dan tertukar. Kelima, sikap KPUD, PPK, dan PPS yang tertutup. Keenam, Bawaslu tidak tegas menindak pelanggaran-pelanganggaran seperti politik uang yang yang sudah terpublikasi luas di media massa.
BACA JUGA: Golkar Umumkan Pendamping Ical Sebulan Lagi
Sedangkan indikator terakhir, temuan praktik serangan fajar berkisar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per suara serta bagi-bagi dana aspirasi oleh para caleg incumbent yang bersumber dari APBN dan atau APBD.
"Untuk itu, sekali lagi, NasDem mengajak semua pihak harus mengawasi dan waspada atas kecurangan-kecurangan yang terjadi, mumpung masih ada waktu di dalam proses yang masih berjalan ini," ucap Enggar. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Dagang Sapi Makin Subur di Pilpres 2014
Redaktur : Tim Redaksi