LOS ANGELES - Kepindahan Dwight Howard dari Los Angeles Lakers ke Houston Rockets menjadi berita paling besar di awal musim NBA 2013-2014. Bagi sebagian besar orang, keputusan center raksasa bertinggi 211 cm itu sangat mengejutkan.
Bagaimana tidak, Howard menolak tawaran uang dan jaminan masa depan di Lakers yang lebih pasti. Padahal, Lakers menawarkan kontak sebesar USD 118 juta (Sekitar Rp 1,175 triliun) selama lima tahun.
Jauh ketimbang apa yang disodorkan Rockets yakni USD 88 juta (Rp 876,9 miliar) dalam masa empat tahun. Howard juga mengabaikan tawaran Dallas Mavericks, Atlanta Hawks, dan Golden State Warriors.
Namun bagi point guard veteran Lakers Steve Nash, keputusan Howard tersebut tidak mengejutkan. Howard, kata pemain 39 tahun itu memang tidak pernah menginginkan Lakers.
"Saya kira, Dwight memang tidak nyaman berada di sini (Lakers). Tidak ada alasan bagi dia untuk terus bertahan," kata point guard berkebangsaan Kanada kelahiran Afrika Selatan tersebut seperti di lansir ESPN. "Jadi, saya mengharapkan yang terbaik bagi dia," imbuh Nash.
Sejatinya pada awal musim 2012-2013, Howard yang datang bersamaan dengan Nash, diproyeksikan akan membuat Lakers menjadi tim super. Kolaborasinya dengan Kobe Bryant diprediksi akan sangat dahsyat. Namun apa daya, Lakers terseok-seok dan kandas di putaran pertama playoff melawan San Antonio Spurs.
Nash mengaku dia bersama Kobe sudah berusaha keras membujuk Howard bertahan. Namun, usaha tersebut sia-sia. Howard mengatakan bahwa dia sangat frustrasi bermain di Lakers meski cuma semusim. (nur)
Bagaimana tidak, Howard menolak tawaran uang dan jaminan masa depan di Lakers yang lebih pasti. Padahal, Lakers menawarkan kontak sebesar USD 118 juta (Sekitar Rp 1,175 triliun) selama lima tahun.
Jauh ketimbang apa yang disodorkan Rockets yakni USD 88 juta (Rp 876,9 miliar) dalam masa empat tahun. Howard juga mengabaikan tawaran Dallas Mavericks, Atlanta Hawks, dan Golden State Warriors.
Namun bagi point guard veteran Lakers Steve Nash, keputusan Howard tersebut tidak mengejutkan. Howard, kata pemain 39 tahun itu memang tidak pernah menginginkan Lakers.
"Saya kira, Dwight memang tidak nyaman berada di sini (Lakers). Tidak ada alasan bagi dia untuk terus bertahan," kata point guard berkebangsaan Kanada kelahiran Afrika Selatan tersebut seperti di lansir ESPN. "Jadi, saya mengharapkan yang terbaik bagi dia," imbuh Nash.
Sejatinya pada awal musim 2012-2013, Howard yang datang bersamaan dengan Nash, diproyeksikan akan membuat Lakers menjadi tim super. Kolaborasinya dengan Kobe Bryant diprediksi akan sangat dahsyat. Namun apa daya, Lakers terseok-seok dan kandas di putaran pertama playoff melawan San Antonio Spurs.
Nash mengaku dia bersama Kobe sudah berusaha keras membujuk Howard bertahan. Namun, usaha tersebut sia-sia. Howard mengatakan bahwa dia sangat frustrasi bermain di Lakers meski cuma semusim. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Bandung Target Curi Angka
Redaktur : Tim Redaksi