Nasi Kotak di Piala AFF 2020: Asupan Gizi Kurang, PSSI Beri Lauk Tambahan

Rabu, 29 Desember 2021 – 04:19 WIB
Para pemain timnas Indonesia merayakan kelolosan mereka ke semifinal Piala AFF 2020. Foto: AFF Suzuki CUp

jpnn.com, JAKARTA - Menu makanan Timnas Indonesia di dalam kotak boks viral dibicarakan di media sosial.

Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong pun mengakui soal itu dalam jumpa pers jelang laga kontra Thailand, Selasa (28/12).

BACA JUGA: Timnas Indonesia Wajib Waspada, Gelandang Thailand Mulai Tebar Ancaman

Pelatih asal Korea Selatan tersebut menilai seharusnya sekelas pemain timnas dan berjuang dalam turnamen yang jadwalnya padat dan jeda antarlaga tak panjang, makanannya mendukung.

"Harusnya kami makan makanan yang bergizi," ujar Shin Tae Yong.

BACA JUGA: Tak Puas Begituan dengan R & PIS, Pengusaha di Jakarta Minta Remaja Putri

Kenyataannya, saat pemain butuh nutrisi dan gizi berlipat, hanya makanan kotakan yang didapatkan.

"Itu berpengaruh kepada nutrisi pemain, itu sangat berat," tuturnya.

Saat dikonfirmasi, Media Officer Timnas Indonesia Bandung Saputra mengakui nasi kotak yang diberikan panitia tidak sama seperti yang dipikirkan apabila makan nasi kotak di Indonesia.

"Ini bento box bentuknya. Jadi lebih enak dan lengkap lauknya, tetapi memang porsi yang hanya satu kotak itu, semua tim sama," tutur Bandung.

Dia memaparkan, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi, PSSI langsung ambil langkah cepat.

Seusai mendengar laporan soal makanan, Skuad Garuda langsung pesan lauk tambahan.

"PSSI sudah kasih arahan, agar tambah lauknya, protein yang terutama," jelas pria asal Semarang tersebut.

Jadilah, jika di bento box ada lauk ayam, maka tambahan lauknya bisa ayam lagi dua potong atau ikan laut.

Demikian juga dengan daging, ada tambahan makanan bergizi yang menyesuaikan dengan permintaan PSSI.

"Yang pasti, apa yang diminta pelatih langsung disampaikan ke PSSI dan pihak hotel memenuhi," katanya.

Laga Indonesia vs Thailand akan dilaksanakan mulai pukul 19.30 WIB baik secara live streaming maupun di stasiun televisi swasta. (dkk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler