Sementara posisi pertama dan kedua diduduki Spanyol dan Kroasia dengan koleksi masing-masing empat poin. Mereka hanya terpaut selisih gol yakni, Spanyol sekali kebobolan dan lima kali mencetak gol. Sementara Kroasia dua kali kemasukan dan empat kali memasukkan.
Jika Italia menang tipis melawan Republik Irlandia, Selasa (19/6) dini hari maka hasil itu saja belum tentu cukup. Pasalnya jika Spanyol dan Kroasia bermain imbang peluang itu bisa langsung tertutup. Karena kedua skuad tersebutlah yang berhak mewakili grup C ke delapan besar dengan poin lima sama berkat selisih gol yang lebih baik. Maka dari itu satu-satunya harapan Prandelli adalah menang banyak atas Irlandia dan berharap duel Spanyol-Kroasia berakhir dengan salah satu tim yang kalah.
Namun menang melawan Irlandia juga bukan perkara mudah. Meski telah pasti keluar dari Euro setelah dibantai 4-0 oleh Spanyol dalam laga Jumat (15/6) dini hari kemarin namun belum tentu anak asuh Giovanni Trapattoni tersebut tidak akan menyerah begitu saja mereka pasti akan memberikan perlawanan. Menyadari hal ini Prandelli kini terus putar otak bagaimana memaksimalkan peluang tersebut.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi nanti jika kami tidak berupaya dan berubah. Kami harus berupaya untuk melangkah kedepan dan menambil alih laga ini dari lawan. Di Italia kami punya hayalan dan keinginan untuk membuatnya (benar-benar) terjadi. Kami ingin (lebih) kreatif," ujar Prandelli dalam situs resmi UEFA, Jumat (15/6).
Karena itulah dalam laga mendatang, Prandeli akan memperkuat barisan penyerang. Maksudnya, untuk memasimalkan peluang yang hadir dari barisan belakang menjadi sebuah gol.
"Semua yang bisa kami lakukan adalah menempatkan lebih banyak pemain di area penalti (lawan) dan menciptakan banyak kesempatan seperti yang kami lakukan kemarin," imbuhnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antara Jenggot dan Kamus Polandia
Redaktur : Tim Redaksi