Nasib Oranje Di Tangan Panzer

Jumat, 15 Juni 2012 – 18:19 WIB

KHARKIV - Belanda masih belum habis di Euro 2012. Sekalipun pada laga, Kamis (14/6) WIB mengalami kekalahan kedua atas Jerman 1-2, tim asuhan Bert van Marwijk itu masih punya harapan lolos ke perempat final. Namun, apapun nasib jawara Euro 1988 itu ada di tangan Jerman.
 
Berbeda dengan Jerman yang sudah membuka peluang melaju ke babak perempat final, Belanda masih harus berjuang hingga laga terakhir. Sebab, dengan dua kekalahan beruntun posisinya kini terpaku di dasar klasemen Grup B. Sedangkan Portugal dan Denmark sama-sama mengoleksi tiga poin.
 
Nah, hanya kemenangan atas Portugal pada laga terakhir-lah yang bisa membuka jalan Belanda menggapai gelar juara tahun ini. Minimal dengan marjin lebih dari dua gol. Syaratnya, pada laga lainnya Jerman yang hanya butuh hasil imbang tidak main mata dengan Denmark. Dan Denmark harus kalah dari Jerman.
 
Sebenarnya, langkah Belanda bisa sedikit enteng jika dalam laga di Metalist Stadium, Kharkiv, kemarin bisa menang atas Jerman. Sekalipun dari hasil akhir kalah, Mark van Bommel dkk sedikit lebih unggul dari penguasaan bola. Hanya, penyelesaian akhirnya saja yang kurang maksimal.
 
Alhasil, pada 45 menit babak pertama saja dua gol sudah bersarang ke gawang Belanda yang dijaga Martin Stekelenburg. Mario Gomes menjadi petaka bagi Belanda dengan dua golnya yang masing-masing dicetak pada menit ke-24 dan tujuh menit jelang babak pertama usai. Dua gol itu menempatkan Gomes sebagai pencetak gol terbanyak bersama penyerang Rusia Alan Dzagoev dengan tiga gol.
 
Untuk menambah daya gedor lini depannya, van Marwijk langsung memasukkan Klaas-Jan Hu Huntelaar dan Rafael van der Vaart di awal babak kedua. Mereka akhirnya baru bisa memperkecil ketertinggalan pada menit ke-73. Satu-satunya gol balasan Belanda itu dicetak oleh Robin van Persie setelah memanfaatkan assist Wesley Sneijder.
 
Sayangnya, gol itu menjadi yang pertama dan terakhir bagi Belanda dalam laga tersebut. Meski pada 15 menit terakhir memasukkan Dirk Kuyt, tetap tidak bisa mengubah keadaan. Belanda gagal menambah gol dan mengakhiri laga dengan kekalahan. "Kami tidak bisa membayangkan berada dalam situasi seperti ini. Tapi, ini bukanlah akhir bagi Belanda," ujar van Marwijk dikutip dari Daily Mail.
 
Pelatih berusia 60 tahun itu menyebut masih ada yang lemah dari strateginya. Kerja sama antara pemain-pemain yang ada lini belakang dan lini tengahnya masih kurang optimal. "Pertahanan kami kurang maksimal, dan kerja sama antara dua gelandang tengah dan bertahan masih minim," lanjut dia.
 
Walaupun sampai sekarang belum juga menuai tiga poin perdananya dalam Euro ini, van Marwijk mengelak jika posisinya sedang dalam tekanan. Tentunya dari publik Negeri Kincir Angin. "Ini kan pekerjaan sampingan saja. aku tak pernah merasa mendapat tekanan terlalu besar," tegas dia kepada Telegraph.
 
Penggawa Belanda pun masih tetap optimistis belum tersingkir dari persaingan. Salah satunya dari Van der Vaart. Diberitakan di Goal, dia mengklaim bahwa hasil di laga terakhir nanti akan berpihak kepada mereka. "Kami menang 2-0 dan Jerman membantu kami. Kami percaya itu," klaim gelandang Tottenham Hotspurs itu.
 
Sementara itu, pelatih Jerman Joachim Loew puas dengan penampilan anak asuhnya. Jerman tetap mampu menjaga momentum kemenangannya dalam Euro ini. Dia berani memasang target menyapu bersih laga di grup ini. "Memimpin grup ini penting bagi kami, sehingga kami bisa tenang di Danzig. Tentu bisa membantu kami ke perempat final," kata Loew.
 
Loew menilai kemenangan anak asuhnya malam itu tak lepas dari performa apik Bastian Schweinsteiger. Pemain bernomor punggung 7 itu dianggap memiliki pengaruh dalam tempo permainan timnya. "Dia banyak memenangi duel. Perkembangannya juga terus meningkat dari hari ke hari," jelas Loew. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Portugal Diprediksi Dampingi Jerman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler