BATAM - Puluhan calon penumpang Batavia air kembali mendatangi kantor perwakilan Batavia Air di komplek Ruko Penuin Centre Blok E, Batam, Jumat (1/2). Karena tutup, beberapa calon penumpang yang kesal menghantam pintu rolling besi ruko itu.
Mereka sempat ingin membuka paksa kantor Batavia itu. Namun dilarang oleh beberapa calon penumpang lainnya. "Aku hanya minta duitku dikembalikan," teriak pria yang hendak membuka paksa kantor Batavia. itu.
Niken, calon penumpang lainnya, mengaku sangat kecewa karena tak ada kejelasan Batavia Air atas status tiket yang telah ia beli. Ia berharap Batavia mau mengembalikan uang tiketnya.
"Saya pikir kantornya hanya tutup sehari karena kemarin masih panas-panasnya. Tapi ternyata sekarang masih tutup juga," kata Niken warga Batam Centre.
Niken mengaku rugi sekitar Rp 4,2 juta untuk empat tiket tujuan Lampung dan Surabaya. "Seperti jadi bola pimpong saja. Dari agen travel mengarahkan kami ke bandara. Nah, di bandara ternyata tutup dan saya disuruh lagi oleh travel ke sini. Tak tahunya tutup juga," ungkap Niken.
Hal senada juga dikatakan Ian, warga Baloi. Ia harus rela batal merayakan Imlek di kampung mertuanya di Pontianak. Padahal untuk membeli tiga tiket, ia harus merogoh uang Rp 4,5 juta.
"Gagal saya pulang ke kampung mertua. Maskapai yang lain tak ada. Kalau ada pun transit, itu pun sudah penuh. Saya banyak rugi, rugi waktu dan uang," terang Iyan.
Travel Bingung, Banyak Pelanggan Kecewa
Juli salah satu karyawan agen tour dan travel Prima yang terletak persis di samping kantor perwakilan Batavia Air, Penuin, kebingungan. Ratusan calon penumpang menuntut uang mereka dikembalikan. Karena tuntutan itu tak bisa dipenuhi, para calon penumpang melontarkan makian dan kekecewaan kepada karyawan travel.
"Banyak calon penumpang menuntut uang mereka dikembalikan. Tapi kita tak bisa kembalikan karena uangnya telah disetor. Calon penumpang yang kecewa ke kita mencapai ratusan orang," kata Juli.
Hingga kemarin, kata Juli. Belum satu pun pihak dari Batavia Batam atau pusat yang menghubungi kantor mereka. "Tak ada pihak manapun yang menelpon ke agen kita. Padahal kita butuh kepastian juga dari Batavia. Agar bisa menjelaskan kepada calon penumpang bagaimana jalan keluar permasalahan ini," ungkap Juli.
Menurut dia, semua agen travel di Indonesia merasakan dampak negatif dari pailitnya Batavia tiga hari yang lalu. "Semua travel pasti merugi atas kejadian ini. Travel kami merugi hingga ratusan juta. Apalagi travel yang lebih besar dari kami, pasti lebih banyak ruginya," terang Juli.
Batavia Air juga menutup konter pelayanan tiketnya di Bandara Hang Nadim. Mereka memasang pengumuman agar penumpang yang gagal berangkat untuk menghubungi tim kurator Batavia Air di Jakarta Pusat.
"Di Hang Nadim tidak ada pendataan atau pun pelayanan penumpang Batavia yang gagal berangkat," ujar Kabag Keuangan dan Umum Hang Nadim, Suwarso.(she/hgt/jpnn)
Mereka sempat ingin membuka paksa kantor Batavia itu. Namun dilarang oleh beberapa calon penumpang lainnya. "Aku hanya minta duitku dikembalikan," teriak pria yang hendak membuka paksa kantor Batavia. itu.
Niken, calon penumpang lainnya, mengaku sangat kecewa karena tak ada kejelasan Batavia Air atas status tiket yang telah ia beli. Ia berharap Batavia mau mengembalikan uang tiketnya.
"Saya pikir kantornya hanya tutup sehari karena kemarin masih panas-panasnya. Tapi ternyata sekarang masih tutup juga," kata Niken warga Batam Centre.
Niken mengaku rugi sekitar Rp 4,2 juta untuk empat tiket tujuan Lampung dan Surabaya. "Seperti jadi bola pimpong saja. Dari agen travel mengarahkan kami ke bandara. Nah, di bandara ternyata tutup dan saya disuruh lagi oleh travel ke sini. Tak tahunya tutup juga," ungkap Niken.
Hal senada juga dikatakan Ian, warga Baloi. Ia harus rela batal merayakan Imlek di kampung mertuanya di Pontianak. Padahal untuk membeli tiga tiket, ia harus merogoh uang Rp 4,5 juta.
"Gagal saya pulang ke kampung mertua. Maskapai yang lain tak ada. Kalau ada pun transit, itu pun sudah penuh. Saya banyak rugi, rugi waktu dan uang," terang Iyan.
Travel Bingung, Banyak Pelanggan Kecewa
Juli salah satu karyawan agen tour dan travel Prima yang terletak persis di samping kantor perwakilan Batavia Air, Penuin, kebingungan. Ratusan calon penumpang menuntut uang mereka dikembalikan. Karena tuntutan itu tak bisa dipenuhi, para calon penumpang melontarkan makian dan kekecewaan kepada karyawan travel.
"Banyak calon penumpang menuntut uang mereka dikembalikan. Tapi kita tak bisa kembalikan karena uangnya telah disetor. Calon penumpang yang kecewa ke kita mencapai ratusan orang," kata Juli.
Hingga kemarin, kata Juli. Belum satu pun pihak dari Batavia Batam atau pusat yang menghubungi kantor mereka. "Tak ada pihak manapun yang menelpon ke agen kita. Padahal kita butuh kepastian juga dari Batavia. Agar bisa menjelaskan kepada calon penumpang bagaimana jalan keluar permasalahan ini," ungkap Juli.
Menurut dia, semua agen travel di Indonesia merasakan dampak negatif dari pailitnya Batavia tiga hari yang lalu. "Semua travel pasti merugi atas kejadian ini. Travel kami merugi hingga ratusan juta. Apalagi travel yang lebih besar dari kami, pasti lebih banyak ruginya," terang Juli.
Batavia Air juga menutup konter pelayanan tiketnya di Bandara Hang Nadim. Mereka memasang pengumuman agar penumpang yang gagal berangkat untuk menghubungi tim kurator Batavia Air di Jakarta Pusat.
"Di Hang Nadim tidak ada pendataan atau pun pelayanan penumpang Batavia yang gagal berangkat," ujar Kabag Keuangan dan Umum Hang Nadim, Suwarso.(she/hgt/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Buruk, Banyak Ayam Mati
Redaktur : Tim Redaksi