PARIS - Prancis sudah tersisih dari persaingan Euro 2012. Tapi, masalah yang membelit gelandang Samir Nasri terus berbuntut panjang. Dianggap memalukan citra Les Blues " julukan timnas Prancis, Nasri pun terancam hukuman skorsing selama dua tahun dari federasi sepakbola Prancis, FFF.
Dilansir dari Goal, ancaman pelarangan membela timnas Prancis itu secara resmi belum diterima Nasri. FFF akan kembali membahasnya Selasa pekan depan. Jika hukuman tersebut diberlakukan, maka gelandang Manchester City itu tidak akan turun di kejuaraan internasional hingga Piala Dunia Brazil, 2014 mendatang.
"Kamu (Nasri, Red) dapat melakukan apa saja yang kamu mau jika masih bermain untuk klubmu sendiri (City, Red). Tapi kamu tidak bisa seenaknya saja jika sudah mengenakan seragam kebesaran timnas Prancis," kata presiden FFF Noel Le Graet dikutip dari L"Equipe.
Nasri bukan satu-satunya pemain yang disorot FFF terkait dengan kegagalan Prancis di Euro. Selain Nasri, masih ada nama tiga penggawa Prancis lainnya yang dianggap sebagai biang keroknya. Ketiga pemain tersebut di antaranya Hatem Ben Arfa, Jeremy Menez, dan Yann M"Vila. "Hanya, kasusnya berbeda dari Nasri," lanjut dia.
Nasri tidak hanya sekali saja berulah di tengah konsentrasi tim Prancis di Polandia-Ukraina. Sebelum berselisih dengan salah seorang wartawan media Prancis (AFP) pasca ditumbangkan Spanyol dalam babak perempat final (23/6), Nasri juga terlibat pertengkaran di ruang ganti Prancis. Itu yang kemudian memunculkan isu perpecahan di tubuh timnas Prancis.
Melalui tulisannya yang dipublikasikan surat kabar lokal Prancis, Ouest France, mantan arsitek Prancis Raymond Domenech menganggap sikap Nasri sebagai bagian dari kebobrokan tim asuhan Laurent Blanc itu. Domenech menyebut tim Prancis di Euro kali ini turun dengan penuh kelemahan. Terutama dari segi profesionalitasnya. "Dan Nasri-lah yang menjadi symbol dari semua itu," sebut Domenech.
Nah, dari situlah Domenech lantas mengusulkan perlunya perubahan sistem pembinaan sepakbola di Prancis. Khususnya dalam bidang pengembangan pemain mudanya. "Filosofi pendidikan olahraga harus segera diubah. Selanjutnya, perlu ditanamkan rasa kebersamaan untuk membentuk pemain yang profesional," imbuh pelatih yang berusia 60 tahun itu. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Goyang Permen di Euro 2012
Redaktur : Tim Redaksi