Natal, Momen Introspeksi Diri

Etnis Tionghoa Sambut Natal dengan Suka Cita

Minggu, 23 Desember 2012 – 06:44 WIB
CIREBON - Hari Raya Natal tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan pun mulai dilakukan sejumlah etnis Tionghoa menyambut tanggal 25 Desember. Seperti yang dilakukan Rudy Sutanto.

Di keluarganya, ia kerap kali menyiapkan pohon natal di rumah. Meski tidak terlalu besar, persiapan ini ditujukan untuk menyambut datangnya Hari Natal dengan penuh suka cita. "Persiapan pasti ada, tapi cuma pohon natal saja kok," katanya kepada Radar Cirebon (Grup JPNN).

Adapun acara tukar kado, itu berlaku ketika ia dan keluarga besarnya kumpul di Bandung. Ia justru lebih mengenalkan makna Natal kepada anak-anak. Dengan mengajak anak-anaknya ke gereja mengikuti berbagai prosesi perayaan Natal di gereja.

"Kalau dengan anak-anak tidak ada. Mungkin kalau di keluarga besar istri saya ada, tapi kan di Bandung semua. Anak-anak masih kecil jadi nggak ngapa-ngapain, paling ke gereja aja," papar warga yang tinggal di Taman Wahidin ini.

Terpenting baginya, selalu ada perubahan ke arah lebih baik di tahun depan. Sebagai doa dan harapan untuk Natal 2012. "Nggak ada yang spesifij, yang penting berharap tahun 2013 bisa lebih baik dari 2012 untuk keluarga saya," jelasnya.

Sementara itu, Deni Kristanto mengaku tak punya persiapan khusus di rumah. Baginya, perayaan Natal setiap tahun lebih mengarah untuk mempersiapkan rumah hati. Dengan merefleksikan hidup untuk bersyukur atas apa yang telah dilalui sepanjang tahun.

"Mencoba berbenah diri, selalu bersyukur atas apa yang telah kita lalui sepanjang tahun dan mengambil momen Natal sebagai waktu berlibur bersama keluarga," tutur warga yang menetap di Taman Cipto ini.

Hal senada disampaikan oleh Fransiska Liberty. Menurutnya, tak ada persiapan khusus untuk menyambut perayaan Natal. Biasanya, saat Natal tiba ia lakukan sebagai acara kumpul dan makan bareng dengan keluarga.

"Apalagi, suka ada yang dari luar kota pada datang juga. Paling kita jadikan momen natal untuk kumpul bareng," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pendeta di Gerja Isa Almasih Cirebon, Pendeta Obaja mengatakan, persiapan Natal di Gereja Isa Almasih terfokus pada pesta rakyat.

Diakuinya, untuk peribadatan sendiri dikemas dalam bentuk kontemplasi atau perenungan. Sebagai wujud untuk introspeksi diri agar bisa menjadi individu yang lebih baik lagi.

"Kami ibadah dalam bentuk kontemplasi atau perenungan. Kami mengajak kepada jemaat unuk bersedia terbuka kepada semua orang sebagai sesama," ujarnya. Dia pun berharap agar pelaksanaan Natal tahun ini bisa berlangsung khidmat, aman dan lancar. (nda/kmg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 365 Ribu Ton Sampah Dibuang ke Laut Kepri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler