Natalius Pigi Minta Maaf

TNI Minta Polri Segera Tangkap Pelaku Penembakan

Kamis, 28 Februari 2013 – 03:31 WIB
JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Natalius Pigi akhirnya meminta maaf kepada TNI terkait pernyataannya soal insiden penembakan di Puncak Jaya, Papua, baru-baru ini.

Pernyataan itu menurut Natalius dilontarkan pada momen yang tidak tepat. TNI kehilangan delapan anggotanya dalam peristiwa itu.

Kemarin, Natalius mendatangi Mabes TNI dan bertemu dengan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Dalam pertemuan tersebut, Natalius meminta maaf soal pernyataannya saat rapat di gedung DPD RI menanggapi gugurnya delapan anggota TNI dalam peristiwa penembakan di Tingginambut dan Sinak.

Menurut dia, pernyataan tersebut didasari niat baik. Hanya saja, dilontarkan pada waktu yang tidak tepat. "Keluarga TNI sedang berduka. Karena itu, saya sampaikan permohonan maaf secara langsung," ujarnya.

Pernyataan yang dilontarkannya saat itu sebenarnya adalah untuk mengingatkan anggota TNI yang bertugas di daerah konflik agar meningkatkan kewaspadaan.

Sementara itu, pihak Mabes TNI pun menyambut baik permintaan maaf Natalius. Kapuspen TNI Iskandar Sitompul menyatakan, selain menerima permintaan maaf Natalius, pihaknya juga mengapresiasi upaya Mabes Polri dalam menangani kasus tersebut.

Pihak Bareskrim Mabes Polri sempat menyatakan jika identitas pelaku penembakan anggota TNI di puncak Jaya sudah teridentifikasi. Termasuk lokasi persembunyian mereka saat ini. "Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan, dengan adanya pernyataan tersebut, artinya sudah mulai ada titik terang atas kasus itu.

"Kami mengimbau Mabes Polri agar segera menangkap para pelaku itu dan membawanya ke pengadilan," ujarnya. Karena pelaku penembakan merupakan warga sipil, TNI tidak mungkin menangkap dan memprosesnya.

Pasukan TNI yang ada di Papua saat ini juga masih disiagakan untuk membantu Polri apabila diminta sewaktu-waktu. Karena merupakan operasi penangkapan terhadap warga sipil, maka yang melakukan adalah polisi.

Iskandar juga menegaskan, tidak ada pengiriman pasukan tambahan ke Papua terkait peristiwa berdarah itu. Personel yang ada di Papua saat ini sudah cukup, hanya saja kewaspadaan akan ditingkatkan. Tujuannya, persitiwa serupa tidak sampai terulang lagi. (byu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disebut Calon Menkeu, Gita Merasa jadi Korban Gosip

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler