Nazar Ingin Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Kamis, 11 Agustus 2011 – 10:37 WIB

JAKARTA - Staf  Khusus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, Nuril Anwar, mengaku senang atas tertangkapnya mantan bosnya ituDia berharap kasus yang diduga melibatkan dirinya dan sejumlah elite Partai Demokrat segera terungkap

BACA JUGA: Ternyata Nazar Banyak Utang

“Saya sangat senang beliau tertangkap
Itu bisa menjadi langkah maju untuk mengungkapkan kebenaran,” kata Nuril, kepada INDOPOS (Grup JPNN), kemarin.

Nama Nuril menjadi tenar karena disebut-sebut oleh Nazaruddin sebagai pihak yang ikut membagi-bagikan uang ke peserta Kongres II Demokrat untuk memenangkan Anas Urbanigrum

BACA JUGA: Nazaruddin Masih Digaji Negara

“Saya bingung kenapa saya dibawa-bawa
Saya nyatakan itu tidak benar,” tegasnya.

Nazaruddin menyebut beberapa stafnya di DPR RI, yakni Nuril dan Eva, dan satu orang dekat lainnya adalah Tridianto, sebagai orang yang mengetahui adanya aliran uang dalam Kongres II Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu

BACA JUGA: Hebat, Nazar Bisa Mampir Washington

Saat itu Nazaruddin adalah bendahara tim sukses Anas Urbaningrum dalam pemilihan ketua umum Partai Demokrat.

Nazaruddin mengatakan, Eva adalah orang yang selalu menyiapkan uang untuk dibagi-bagikanUang itu diambil dari Yulianis, staf keuangan NazaruddinPenyiapan uang, menurutnya bertempat di Hotel Sultan dan apartemen Senayan CityKemudian uang itu dibawa ke arena kongres di Bandung.

Nuril mengaku tak tahu soal aliran dana yang dimaksud NazaruddinDia berani menjamin tak ada politik uang dalam kongres itu“Saya April 2010 baru jadi staf ahli Nazaruddin, setahu saya dana itu dari patungan tim suksesAda yang ngasih dikit ada juga yang memang ngasih sedikit besar.” ucapnya.

Menurutnya, tim sukses Anas memang menyediakan akomodasi dan layanan bagi pendukungnya"Kalau untuk ganti uang transportasi memang adaDan jumlahnya tidak banyak hanya Rp 1-2 juta per orangDan besarannya tak sampai USD 10 ribu seperti diungkapkan Nazaruddin,” tandasnya.

Nuril mengaku telah mengundurkan diri sebagai staf ahli NazaruddinTerakhir melakukan kontak dengan bosnya itu melalui BBM kemarin“Kemarin saya BBM-an sama Nazaruddin, saya bilang saya mundur sebagai stafnya," katanyaNuril juga menjelaskan sisi lain NazaruddinDia menyebut Nazar adalah sosok yang memiliki penyakit psikologi“Nazar suka marah-marah dan mengancam orang lain untuk meraih tujuannya,” katanya.

Selama dekat dengan Nazar, Nuril mengaku sering ketakutan di saat Nazar sedang mengancam orang lain“Saya pernah lihat langsung mengancam orang lain agar proyeknya bisa lancarAncamannya bukan dibunuh, tetapi akan menggeser jabatan orang itu,” katanya

Nuril mengungkapkan sikap Nazar mulai aneh ketika dia menjabat bendahara umum Demokrat“Dia (Nazar) itu orang yang serakahDia ingin menguasai semua proyek yang ada di negeri iniDan dia lakukan itu dengan mengancam memakai nama-nama Pak SBY dan Mas Anas,” tukasnya

Nuril juga sering mendengar curahan hati Nazaruddin“Nazar itu pernah berkomentar bahwa dia terobsesi ingin menjadi orang terkaya di IndonesiaSehingga sangat mungkin dia ingin menguasai seluruh proyek di dalam negeri iniMental Nazar itu seperti Qorun, penguasa di jaman Nabi Musa, yang ingin menguasai dunia ini dengan menghalalkan segala cara,” katanya

Nazar juga sering mengungkapkan ketidaksenangannya dengan KPK“Wah Nazar itu tidak senang dengan KPKDia paling takut jika ditangkap oleh lembaga tersebutMaklum, dia itu kan pemain proyek,” pungkas Nuril sembari menyatakan siap dipanggil KPK untuk memberikan keterangan terkait Nazaruddin(dil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemudik Kurang Minat, 34.600 Bus Disiapkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler