JAKARTA - Belum berhenti menggoyang Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, kali ini Muhammad Nazarudin menyerang politisi PD lainnya, Herman Khaeron. Bekas Bendahara Umum PD itu menyebut Herman yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR, merupakan tokoh utama kasus dugaan korupsi pengadaan dekomposer cair dan pupuk hayati senilai Rp 81 miliar di Kementerian Pertanian.
"Itu coba kamu tanya Herman. Itu dia yang main," kata Nazarudin kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (7/2), sebagai saksi untuk tersangka Andi Alfian Mallarangeng dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan Sarana Olahraga Nasional, di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Nazar -panggilan Nazaruddin- menyebut Herman yang dikenal sebagai salah satu orang dekat Anas itu banyak tahu tentang proyek Kementan. "Dia (Herman) tahu tentang pupuk, dan bibit. Dia kan tokoh utamanya," ucapnya.
Ia menambahkan, posisi sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR sangat memungkinkan Herman bermain dalam kasus itu. Sebab, kata Nazar, Herman tentunya memiliki akses yang baik dengan Kementan. "Dia (Herman) sangat tahu proyek di departemen (Kementerian) pertanian, kan di Komisi IV DPR," pungkasnya.
Sementara itu, KPK memastikan telah memiliki data kasus dugaan korupsi pengadaan pupuk dekomposer cair dan pupuk hayati senilai Rp 81 miliar di Kementan. Data itu tengah diproses untuk diselidiki oleh lembaga antirasuah pimpinan Abraham Samad itu.
Diberitakan sebelumnya, tender proyek dekomposer cair dan pupuk hayati cair senilai Rp 81 miliar di Kementan diduga bermasalah. Pemenang lelang proyek pupuk yang akan dialokasikan untuk enam provinsi di luar Jawa dan sekitar 100 kabupaten/kota itu adalah PT Daya Merry Persada (PT DMP).
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mensinyalir adanya ketidakberesan dalam proses tender. Diduga, ada politisi di DPR yang ikut bermain dalam proses tender pupuk Kementan.
Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, menyebut PT DMP pernah digunakan oleh Nazaruddin untuk menggarap proyek laboratorium elektronika di Universitas Sriwijaya Palembang. Bahkan, kata Uchok, PT DMP sebenarnya sudah masuk daftar hitam perusaahaan penyedia barang versi Kementan karena pada 2011 gagal merealisasikan proyek pengadaan ternak kambing kacang.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan Politik Lewat Kasus Korupsi Diprediksi Bakal Marak
Redaktur : Tim Redaksi