NBA: Kawhi Leonard Bisa jadi Masalah Buat Toronto Raptors

Jumat, 20 Juli 2018 – 10:12 WIB
Kawhi Leonard. Foto: sportingnews

jpnn.com, TORONTO - Setelah LeBron James berlabuh ke Los Angeles Lakers 9 Juli lalu, bursa transfer pemain NBA yang berstatus berstatus free agent pada off season tahun seperti akan kehilangan daya tariknya, sampai tiba-tiba Kawhi Leonard bikin geger.

Leonard hengkang dari San Antonio Spurs, tim yang telah dia bela tujuh musim terakhir. Spurs secara resmi mengumumkan kesepakatan dengan Toronto Raptors untuk melakukan trade. Dua pemain mereka, Leonard dan Danny Green, bakal berbaju Raptors musim depan. Sementara Spurs kedatangan shooting guard DeMar DeRozan, center Jakob Poeltl, dan NBA Draft First Round 2019 dari Raptors.

BACA JUGA: Sapu Bersih Cavaliers, Golden State Warriors Juara NBA 2018

''Ini saatnya untuk move on,'' ucap pelatih Spurs Gregg Popovich setelah pengumuman trade tersebut dilansir ESPN. ''Sekarang saya hanya ingin fokus tentang hadirnya DeMar dan Jakob ke tim ini. Kami kedatangan banyak pemain muda. Dan itu menggembirakan,'' tambah dia.

Sebelumnya, Spurs memang harus memutar otak untuk menyelesaikan urusan dengan Leonard ini. Mereka terus merayu NBA Defensive Player of the Year 2015 dan 2016 itu untuk bertahan. Popovich menyebut Spurs bahkan telah menyodorkan kontrak maksimal senilai USD 217 juta untuk lima tahun kepada Leonard Senin lalu. Namun ditolak.

BACA JUGA: Permalukan Cavaliers, Warriors Selangkah Lagi Juara NBA

Mencari tim yang mau melakukan trade untuk mengeluarkan Leonard dari Spurs juga bukan perkara mudah. Sebab, pemain 27 tahun tersebut bakal berstatus free agent akhir musim depan. Leonard sudah terang-terangan ingin bergabung dengan Los Angeles Lakers.

Artinya, tim manapun yang ''menampung'' Leonard musim ini, berisiko hanya bisa memilikinya selama semusim. Istilah kasarnya, hanya menyewa Leonard setahun. Tahun depan, hampir pasti dia hengkang ke tim lain (Lakers, misalnya).

BACA JUGA: Pukul Celtics, Cleveland Cavaliers Juara Wilayah Timur NBA

Dan ternyata, Raptor mau menerima risiko tersebut. Tim yang berbasis di Scotianbank Arena, Toronto, itu berharap Leonard mau memperpanjang kebersamaan akhir tahun depan. Mereka sudah ancang-ancang menyodorkan kontrak berdurasi lima tahun.

Nilainya mencapai USD 190 juta, atau setara Rp 2,76 triliun. Mereka terinspirasi cerita Oklahoma City Thunder yang mendapatkan kembali tanda tangan Paul George di off season.

Saga Leonard membawa dampak lain. DeMar DeRozan kecewa berat dengan keputusan Raptors yang menukar dirinya ke Spurs. Setelah keputusan trade, dia menumpahkan kekesalannya di InstaStory Instagram.

''Berbicara satu hal, dan hasilnya berbeda. Tidak bisa percaya kepada mereka (manajemen, Red). Tidak ada loyalitas dalam permainan ini. Menjual cepat-cepat untuk mendapatkan keuntungan lain. Suatu saat kau akan paham. Jangan pernah mengganggu ini semua,'' tulis DeRozan dilansir ESPN.

DeRozan merasa dibohongi. Desember lalu, dia pernah dipanggil ke kantor Presiden Raptors Masai Ujiri. Sang presiden menyebut DeRozan bakal jadi Kobe Bryant-nya Raptors. Shooting guard 28 tahun itu bisa bersama Raptors sampai pensiun. Ternyata, janji itu tidak ditepati. (irr/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NBA: Celtics vs Cavaliers 3-3, Rockets vs Warriors 3-2


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler