jpnn.com, MAKASSAR - Prabowo Subianto menyoroti sikap negara Barat yang diam seribu bahasa dengan konflik yang terjadi di Gaza, Palestina.
Calon presiden yang disusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu mengaku kecewa terhadap negara Barat yang seakan membisu melihat warga sipil dan anak-anak menjadi korban perang.
BACA JUGA: Pemimpin Cinta Perdamaian, Prabowo Konsisten Membela Palestina
Ia sangat menyayangkan sikap acuh negara Barat tersebut. Padahal, menurutnya, Negara Barat memiliki prinsip dan ajaran yang baik, khususnya tentang demokrasi serta Hak Asasi Manusia (HAM).
"Sayang disayang, mereka banyak mengajarkan demokrasi. Mereka ajarkan hak asasi manusia. Namun, begitu ada sebuah negara yang bom rumah sakit, yang bunuh anak-anak kecil, mereka diam seribu bahasa," kata Prabowo saat menghadiri Dialog Cendekia yang digagas Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Makassar, Sabtu (4/11).
BACA JUGA: Hadiri Aksi Damai di Monas, Dubes Palestina Sampaikan Terima Kasih kepada Rakyat Indonesia
"Mereka yang mengajarkan kita hak asasi. Jadi, ternyata saudara-saudara, apa yang diajarkan seringkali bukan itu yang diyakini," sambungnya.
Korban Palestina paling banyak berada di Jalur Gaza, yakni korban jiwa 9.061 orang dan korban luka 22.911 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwa 132 orang dan korban luka 2.281 orang.
BACA JUGA: Di Hadapan Massa Aksi Bela Palestina, Pemerintah Kembali Sampaikan Komitmennya, Apa Itu?
Dalam periode sama, jumlah total korban jiwa dari pihak Israel sekitar 1.419 orang dan korban lukanya 5.415 orang.
Prabowo juga mengingatkan bagaimana sejarah memiliki nilai penting bagi sebuah bangsa. Untuk itu, ia berharap para cendekiawan muslim dapat terus mempelajari sejarah, selain mempelajari IPTEK.
"Kita harus belajar sejarah. Karena itu, cendekiawan muslim, selain IPTEK, saya juga berharap belajarlah sejarah, apalah kita punya sejarah," pungkas dia.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean