Negara Dikarantina, Warga Antre Membeli Ganja

Selasa, 17 Maret 2020 – 18:16 WIB
Perokok ganja antre mendapatkan kebutuhannya saat sejumlah kafe yang menjual segera ditutup menyusul masa isolasi. Foto: AFP

jpnn.com, DEN HAAG - Penikmat ganja di Belanda langsung menyerbu sejumlah kafe dan toko penyedia mariyuana, tak lama setelah pemerintah Negeri Kincir Angin mengumumkan isolasi terkait Covid-19, Minggu (15/3) lalu.

Di Belanda, kepemilikan ganja diperbolehkan paling banyak 5 gram. Pemakaiannya pun legal di sejumlah kafe yang mendapat izin dari otoritas setempat.

BACA JUGA: Belanda Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro ke Indonesia

AFP melaporkan, para pelanggan ganja rela antre di depan kafe, untuk membeli dan menstok ganja selama masa isolasi Covid-19.

"Mungkin selama dua bulan ke depan kami tidak bisa mendapatkannya. Jadi akan menyenangkan bila ada persediaan di rumah," kata seorang pembeli, Jonathan, yang antre di depan toko Point di Den Haag.

BACA JUGA: Oalah Dikira Senang Berkebun di Rumah, Ternyata yang Ditanam Ganja

"Teman saya memberitahukan lima menit yang lalu (soal isolasi), dia melihat konferensi pers dan memberi saya peringatan. Teman yang baik," imbuhnya.

Antrean warga yang pengin membeli ganja makin bertambah setelah Menteri Kesehatan dan Pendidikan Belanda mengumumkan penutupan sejumlah tempat bisnis dan sekolah.

BACA JUGA: Ngeri, Kasus Baru Positif Covid-19 di Dunia Menembus Angka Tertinggi

Pemerintah Belanda sesungguhnya telah memberi peringatan agar tidak menimbun apa pun di rumah selama masa isolasi atau karantina.

"Saya tidak keberatan memiliki sedikit rumput liar, dan tetap tenang di rumah untuk beberapa waktu. Karantina ini mungkin akan lama," kata seorang wanita, Hannah yang juga mengantre.

Saat berita ini diracik AFP, tercatat ada 20 kasus kematian di Belanda gara-gara Covid-19 dan sekitar 1.100 orang terinfeksi. (afp/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler