Negara Makin Melenceng dari Amanat Reformasi

Sabtu, 19 Mei 2012 – 18:01 WIB

JAKARTA - Politisi dari PDIP Perjuangan, Budiman Sujatmiko menilai amanat reformasi belum tercapai. Menurutnya dari sejumlah tujuan reformasi seperti kebebasan, keadilan, kesejahteraan dan keadaulatan, baru kebebasan yang terwujud. Itupun hanya kebebasan politik serta bidang ekonomi.

"Sementara kebebasan sipil, hak orang untuk beribadah, terutama bagi penganut minoritas belum sepenuhnya terjaga. Bahkan terancam," kata Budiman Sijatmiko dalam diskusi bertema "Kebangkitan Bangsa Terancam" di Warung Daun Cikini, Sabtu (19/5).

Dikatakannya, sesuai amanat reformasi dan konstitusi maka negara seharusnya menjaga segenap bangsa Indonesia. Termasuk dalam hal menjalankan ibadah sebagaimana amanat Pasal 29 UUD 1945.

Kemudian amanat pasal 33 UUD 45 tentang perekonomian negara, pengelolaan cabang produksi yang menguasa hajat hidup orang banyak justru bermasalah karena negara kalah oleh kepentingan asing.

"Sekitar 85 persen cabang produksi migas atau minerba tidak dikuasai negara, melainkan asing. Artinya amanat pasal 33 belum tercapai. Begitu juga fakir miskin dan anak telantar malah dijaga preman dan kalangan yang ingin meraup keuntungan semata," papar Budiman.

Menurutnya, saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga kebebasan di segala bidang, melakukan renegosiasi kontrak pertambangan yang dikuasai asing, serta menerapkan politik perpajakan yang adil supaya negara punya sumber untuk memelihara anak terlantar dan fakir miskin. "Untuk menjalankan semua itu, butuh pemimpin yang tegas," tambahnya.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Berantas Mafia Honorer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler