JAKARTA--Pemerintah kemungkinan bisa melakukan penghematan sekitar Rp60 triliun. Angka ini berasal dari penghematan belanja Kementrian Lembaga (K/L) sebesar Rp18,9 triliun, selain juga dari subsidi-subsidi yang dianggap tidak tepat sasaran.
Hal ini diungkap dalam buku yang dirilis kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) yang bertajuk 'Subsidi BBM buat (si) apa'. Pemotongan tersebut berasal dari belanja pegawai, perjalanan dinas non operasional, pembelian barang non operasional maupun honorarium pegawai.
Pemotongan tersebut diklaim tidak akan mempengaruhi kualitas pelayanan publik yang diberikan pemerintah khususnya dibidang pendidikan. Namun demikian, mengenai angka ini belum bisa dipastikan oleh Menteri Keuangan, Agus Martowardojo.
“Saya belum bisa jawab (penghematan Rp60 triliun) karena saya ingin melihat yang terakhir karena bisa saja anggaran yang tidak prioritas itu bisa ditunda atau dipotong,”ujar Agus di sela-sela rapat kerja dengan Badan Anggaran di Jakarta, Senin (26/3).
Menurutnya, pemerintah memang menetapkan pemotongan anggaran K/L sebesar Rp18,9 triliun, dimana angka tersebut masih bisa bertambah seiring dengan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2012 yang belum selesai.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan untuk penghematan K/L memang akan mencapaii Rp18,9 triliun rupiah, namun akan ada penghematan-penghematan yang lain termasuk di dalamnya pemotongan subsidi. “Jadi berkurangnya subsidi itu opsi sebagai penghematan,”jelasnya.(naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Tolak Pembelian Pesawat Intai Buatan Filipina
Redaktur : Tim Redaksi