jpnn.com, MUARA ENIM - Komunitas Nelayan Pesisir (KNP) Sumatera Selatan mengedukasi kelompok pelaut di Muara Enim tentang cara menangkap ikan yang ramah lingkungan.
Kegiatan itu berlangsung di Dusun IV Kedatun Desa Tanjung Baru, Kecamatan Belida, Kabupaten Muara Enim, pada Jumat (29/9).
BACA JUGA: Ketika Tangan Bu Mega Dipegang Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo di Rakernas PDIP
Koordinator Wilayah KNP Sumsel Heldi Bagja mengatakan edukasi itu penting digelar agar nelayan tahu mana cara menangkap ikan yang ramah lingkungan dan mana yang tidak. Sehingga, ekosistem air laut atau sungai tetap terjaga meski penangkapan ikan dilakukan.
"Kami menyosialisasikan pentingnya menangkap ikan ramah lingkungan sehingga ekosistem di laut atau di sungai itu terjaga. Kalau terjaga ekosistemnya, nelayan bisa menangkap ikan, populasinya terjaga," ujar Bagja dalam siaran persnya.
BACA JUGA: Megawati, Ganjar, dan Jokowi Terima Bibit MSP yang Banyak Sejahterakan Petani
Dalam pemaparannya, Bagja menyampaikan apa saja alat penangkap ikan yang ramah lingkungan dan bukan.
Adapun alat penangkap ikan yang ramah lingkungan seperti menggunakan jaring, tombak, dan jala.
BACA JUGA: Jelas, Jokowi Sudah Bicara Pelantikan Ganjar sebagai Presiden
Sementara alat penangkap ikan yang tidak diperbolehkan atau tidak ramah lingkungan, yaitu setrum ikan, racun bom ikan, dan pukat harimau.
Kegiatan yang juga sebagai sosialisasi sosok Ganjar Pranowo calon presiden 2024 ini pun mendapatkan antusias yang luar biasa dari para peserta. Hal itu kemudian diungkapkan oleh Bagja.
"Alhamdulillah tadi silaturahmi dan edukasi menangkap ikan ramah lingkungan warga-warga di sini antusias dengan kehadiran kita. Kita memberikan edukasi sehingga ada harapan dari masyarakat sini kalau Bapak Ganjar Pranowo terpilih, semoga silaturahminya terjaga dengan komunitas nelayan pesisir sini," pungkas Bagja. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringati Maulid Nabi, Pemuda Mahasiswa Ganjar Bikin Diskusi Keislaman
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan