Nelayan Hilang di Laut Natuna, Tim SAR Lakukan Pencarian

Minggu, 31 Juli 2022 – 22:50 WIB
Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna saat mencari nelayan hilang di perairan Karang Tengah, Selaut atau sekitar Pulau Kokop, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (31/7/2022). (ANTARA/Cherman)

jpnn.com, NATUNA - Seorang nelayan korban kecelakaan bagan yang terjadi di laut Natuna, Kepulauan Riau pada Sabtu (30/7) dilaporkan hilang.

Tim SAR dengan mengerahkan tim gabungan Basarnas, TNI AL, dan nelayan masih melakukan pencarian.

BACA JUGA: Peringatan Dini BMKG untuk Seluruh Indonesia, Terutama Laut Natuna Utara, Waspada

"Kecelakaan kapal, satu orang nelayan jatuh ke laut pada posisi 3°53’00.6” N - 107°56’38.3” E di perairan Pulau Selaut Kabupaten Natuna pada Sabtu, 30 Juli 2022 sekitar pukul 18.30 WIB," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Mexianus Beklabel, Minggu.

Menindak lanjuti laporan tersebut, pada Sabtu malam sekitar pukul 21.35 WIB Basarnas mengerahkan satu tim rescue yang berjumlah enam orang bergerak menuju lokasi.

BACA JUGA: Peringatan Serius, Daerah Ini Berpotensi Terjadi Gempa Magnitudo 8,7 & Tsunami

"Korban Bernama Junaidi, laki -laki 30 tahun merupakan warga Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna," ungkap Mexi.

Terjadinya kecelakaan diketahui sekitar perairan Karang Tengah, Selaut atau sekitar Pulau Kokop, Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

BACA JUGA: Identitas Pelaku Pembunuhan Mayat Terlilit Lakban Terungkap, Dia Ternyata

"Hingga Minggu sore pencarian dihentikan sementara karena cuaca buruk, dan akan dilanjutkan pada esok hari, Senin pagi, tadi juga telah dilakukan penyelaman, namun nihil," jelasnya.

Sementara, menurut Ketua Organisasi Bagan Apung Pulau Sedanau Wan Mustarhadi (52) hilangnya korban saat melakukan upaya menghindari kecelakaan tabrakan antarbagan.

"Pada hari Sabtu (30/7) sekira pukul 18.30 WIB Eko dan Junaidi sedang menarik atau memindahkan bagan milik Sumardi menggunakan pompong (kapal kayu) dari posisi awal untuk mengamankan bagan mereka agar tidak terjadi tabrakan antara sesama bagan," kata Mustarhadi.

Pada saat proses pemindahan tersebut, bagan yang diawaki oleh Eko dan Junaidi mengalami tabrakan dengan bagan milik Santo dikarenakan bagan tersebut tidak memiliki lampu penerangan.

"Karena tidak ada lampu tanda bagan, sehingga Junaidi naik ke Bagan Santo berusaha untuk menahan bagan yang tabrakan tersebut," kata dia.

Setelah berhasil menghindari tabrakan tersebut, lanjut Mustarhadi, Junaidi terjun ke laut untuk berusaha mengejar dan naik ke bagan yang diawaki Eko dengan cara berenang.

"Namun, tidak berhasil sampai ke bagan yang diawaki Eko, Junaidi tidak kelihatan lagi dipermukaan laut, menyadari hal tersebut kemudian Eko menghubungi Sumardi pemilik bagan," ungkapnya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kematian 4 Pemuda Ini Harus jadi Pelajaran Buat Semua Orang Tua


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Natuna   Laut Natuna   SAR   nelayan   Basarnas   TNI AL  

Terpopuler