jpnn.com - KENDARI - Seorang nelayan paruh baya diduga hilang saat melaut di sekitar perairan Teluk Lande, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tim Penyelamat Pos SAR Baubau, Basarnas Kendari, bergerak melakukan pencarian terhadap nelayan bernama La Alemari (56) itu.
BACA JUGA: 3 Nelayan Aceh yang Terapung di Tengah Lautan Selama 14 Hari Ditemukan Selamat
Menurut Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah, informasi hilangnya korban pertama kali dilaporkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Buton Selatan, yang melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal, pada Kamis (11/1) sekitar pukul 22.25 WITA.
"Satu perahu dengan muatan satu orang nelayan bernama La Alemari (56) yang belum kembali dari melaut di sekitar perairan Teluk Lande," kata Arafah di Kendari, Kamis (12/1).
BACA JUGA: Nelayan Pesisir Ganjar Hadirkan Bazar Sembako Murah Untuk Bantu Warga di Karawang
Dia menjelaskan kronologi hilangnya korban bermula saat La Alemari pergi melaut untuk mengecek rumpon miliknya di perairan Teluk Lande menggunakan perahu, Rabu (10/1) sekitar pukul 17.00 WITA.
"Dengan kebiasaan korban akan kembali pada pagi hari pukul 06.00 WITA," ujarnya.
BACA JUGA: Inilah Komitmen Ganjar kepada Nelayan Brebes
Namun, lanjut Arafah, hingga saat ini korban belum juga kembali dari perginya melaut di perairan Teluk Lande.
Pihak keluarga dan masyarakat setempat telah melakukan pencarian, akan tetapi korban tak kunjung ditemukan.
Dari laporan itu, pihaknya kemudian memberangkatkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan pencarian dan pertolongan.
"Untuk jarak tempuh lokasi yang dilaporkan dengan Pos SAR Baubau sekitar 18,7 mil laut," ungkap Arafah.
Dia menyampaikan bahwa saat ini Tim SAR Gabungan tengah melakukan pencarian hari kedua atas hilangnya korban.
Pencarian tersebut dilakukan dengan menyisir area terakhir korban. Luas pencarian 24 mil laut.
"Beberapa unsur yang terlibat dalam Tim SAR Gabungan itu, antara lain, Pos SAR Baubau, ABK RB 210, BPBD Buton Selatan, masyarakat sekitar, dan keluarga korban," jelas Arafah. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi