BIREUEN- Kondisi perekonomian para nelayan di Desa Kuala Raja, beberapa waktu belakangan ini terutama sejak tiga hari terakhir, sangat memprihatinkan dan terancam tidak makan. Warga, umumnya berpenghasilan dari melaut itu, hingga beberapa hari ke depan tidak bisa melaut. Boat besar hingga kecil, tidak bisa keluar melaut akibat babah kuala sudah dangkal total. Berulang kali dikeluhkan belum ditangani. Pihak terkait, diharapkan, segera turun tangan.
Keresahan dan pengharapan itu dikatakan Keuchik Desa Kuala Raja, Ismail Kasyah dan Amir (45) pemilik boat pukat Akbar, didampinggi sejumlah warga ditemui Rakyat Aceh, Kamis (2/2) di Babah Kuala dangkal total itu.
“Nelayan di Kuala Raja terancam lapar, karena sudah tiga hari ini, tidak pergi melaut. Kondisi kuala dangkal total, boat-boat tidak bisa keluar babah kuala pergi melaut,” ujar mereka.
Amir dan Novariadi, serta warga lainnya, menambahkan. Dengan kondisi babah kuala sudah dangkal, ditambah saat ini kondisi, air pasang kecil. Seminggu ke depan, belum bisa melaut, harus menunggu pasang besar. Saat pasang besar, boat juga kesulitan keluar dari babah kuala itu, sebab sering mengalami kerusakan, lambung boat kerab menabrak sampah kayu dan tembok di dalam air.
Kedangkalan jalur utama keluar masuk boat-boat nelayan baik ukuran besar sampai ukuran kecil itu. tidak hanya sebatas disekitar babah kuala luasan umumnya mencapai 100 meter dan saat ini lebvarnya hanya tinggal sekitar enam meter itu, saja. Nelayan juga kesulitan memasok ikan ke TPI Kuala Raja, dan merapatkan boat ke dermaga. Sebab, dua kilometer sungai itu, juga dangkal total.
Camat Kuala, Mawardi,SSTP,Msi dikonfirmasi Rakyat Aceh (Group JPNN), kemarin di kantornya, berkaitan dengan jeritan para nelayan di kecamatannya itu, akan menyikapi harapan masyarakat. Bahkan katanya dia sudah mengajukan usulan ke pihak terkait. Dengan harapan, kedangkalan babah kuala itu, dapat ditangani. Dikatakan, intinya, harus dibangun jetty. (rah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Dua Kepala Lahir di Bima
Redaktur : Tim Redaksi