jpnn.com - Kecelakaan laut terjadi di Laut China Selatan, Senin (26/5). Tepatnya di area yang menjadi wilayah yang disengketakan dan lokasi Beijing memasang anjungan minyak antara kapal milik nelayan Tiongkok dan Vietnam.
Pejabat Hanoi mengatakan 10 orang nelayan harus ditolong setelah kapal mereka ditabrak Senin (26/5) oleh kapal nelayan Tiongkok. Kapal yang menabrak itu kemudian menenggelamkan kapal nelayan Vietnam.
BACA JUGA: Data Komunikasi MH370 yang Dirilis Malaysia Belum Cukup
Ketegangan di area perbatasan itu sebetulnya bukan kali ini saja. Sebelumnya, Wakil Kepala Departemen Pengintaian Perikanan Vietnam, Ha Le kepada VOA Siaran Bahasa Vietnam mengatakan bahwa empat polisi perikanan luka-luka setelah terkena semprotan air dari kapal-kapal Tiongkok, Minggu (25/5) lalu.
Namun pengakuan ini dibantah Pemerintah Tiongkok. Justru kapal nelayan milik Vietnam yang menabrak kapal nelayan Tiongkok.
BACA JUGA: Malaysia Rilis Data Komunikasi MH370 dan Inmarsat
Seperti laporan seorang pejabat pemerintah Tiongkok kepada kantor berita Xinhua bahwa kapal Vietnam terbalik setelah mengganggu dan bertabrakan dengan satu kapal nelayan China sekira pukul 17.00 waktu setempat.
Sebetulnya, kapal-kapal Vietnam dan China telah berkali-kali bentrok sejak Tiongkok memindahkan anjungan itu pada 1 Mei ke sebuah daerah yang dianggap Hanoi merupakan zona ekonomi eksklusifnya. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Gara-gara Kapal Nelayan, Tiongkok-Vietnam Kian Panas
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipaksa Akui Kejahatan, Seorang Pria Tewas Dibantai Polisi
Redaktur : Tim Redaksi