Nelly Minta Pendonor Ikhlas Mendonorkan Darah pada PMI

Minggu, 24 Mei 2020 – 05:01 WIB
Nelly Wowor, pemegang rekor donor darah 100 kali dari PMI. Foto: dok pribadi/ngopibareng

jpnn.com, SURABAYA - Nelly Wowor, seorang pedonor darah 125 kali mengaku prihatin mendengar kabar menipisnya persediaan darah di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Perempuan pemegang rekor donor darah 100 kali dari Palang Merah Indonesia (PMI) itu berkisah, PMI harus menyediakan hadiah untuk memancing pendonor menyumbang darahnya.

BACA JUGA: Aksi Satu Juta Cangkir Kopi Kampanyekan Donor Darah

Hadiah yang disediakan PMI berupa jaket, kaus, sampai sembako, supaya mau menyumbangkan darahnya.

"Ini sebuah dilemma, seperti buah simalakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibunya yang mati," kata Nelly.

BACA JUGA: 50 Sukarelawan Kompak Donor Darah untuk PMI Surabaya

Menurutnya, jika tidak dipancing dengan hadiah tidak ada yang mau menyumbangkan darahnya untuk PMI.

Akibatnya PMI akan kehabisan stok darah. Ini akan berakibat fatal bagi pasien yang membutuhkan transfusi darah.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pasar Malam Ramai, Indonesia Terserah! Siti Fadillah Buka Suara Lagi

Tetapi jika dipancing dengan sembako supaya mau donor, artinya mendonor bukan karena kesadaran dan rasa kemanusiaan, tapi ingin memperoleh sembako. Sedangkan yang dibutuhkan adaah kesadaran.

"Ironis, padahal sukarelewan donor darah yang telah melakukan donor sampai 100 kali, tidak pernah mengharapkan imbalan apa-apa dari PMI," kata perempuan kelahiran Manado tersebut.

Donor darah sampai 100 kali, bukan pekerjaan mudah, apa lagi perempuan seperti dirinya. 

Ditambah tidak semua orang mau dan berani melakukannya dengan bermacam-macam alasan.

Tapi Nelly mengaku jatuh cinta pada donor darah. Setiap orang boleh donor darah dalam kurun waktu tiga bulan hanya satu kali.

"Setelah donor, rasanya plong tidak ada beban. Sebaliknya kalau tidak segera donor, badan sakit semua," tutur perempuan 68 tahun tersebut.

Dia mengumpamakan darah itu seperti air di bak mandi, jika tidak sering dikuras airnya akan menjadi keruh dan dipenuhi kuman.

Demikian juga dengan darah di tubuh manusia, sirkulasinya harus dijaga supaya tetap sehat.

"Keistimewaan bagi pedonor tidak mudah sakit-sakitan, bukan pecandu narkoba dan penderita Aids," katanya.

Penerima penghargaan PIN emas dari ketua umum PMI Jusuf Kalla, atas prestasinya telah melakukan donor darah sukarela sebanyak 100 kali, pada 10 Desember 2013, mengaku jika dia mulai jatuh cinta dengan donor darah sejak 30 tahun lalu.

Berawal kala itu terlibat aksi donor darah yang diadakan oleh driver taksi Zebra di Surabaya.

"Mula mula takut, tapi setelah donor beberapa kali, malah keterusan. Sampai sekarang sudah donor darah 125 kali," tuturnya bangga.

Menurutnya, darah yang mengalir di tubuh setiap orang merupakan pemberian Tuhan secara cuma-cuma.

Kalau darah itu disumbangkan manfaatnya sangat besar. "Selamatkan nyawa sesama kita dengan donor darah," kata Nelly.

Kantor unit transfusi darah PMI Cabang Surabaya, di Jalan Embong Sawo, bagi Nelly Wowor sudah seperti rumah sendiri karena seringnya berkunjung dan berkomunikasi dengan sesama pedonor, dari tukang sapu sampai semua petugas mengenalnya.

Meski bangga, kini pendonor unggulan Jawa Timur itu tak lagi menyimpan pin emas hadiah dari Jusuf Kalla.

Pin seberat 5 gram telah dijual untuk kebutuhan hidup. Penghargaan yang tersisa berupa piagam untuk 25 kali dan 40 kali donor. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler