Nenek Sumirah Warga Surabaya, Pengin Ikut Merasakan Uang Pemerintah

Rabu, 25 Agustus 2021 – 12:32 WIB
Nenek Sumirah yang mengaku tidak pernah mendapat bantuan sosial atau bansos dari pemerintah selama 30 tahun. Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak pandemi COVID-19 di Kota Surabaya, Jatim, diduga masih belum merata.

Ada warga yang seharusnya mendapatkan jatah bansos, justru tidak kebagian. 

Nenek Sumirah salah satunya. Dia mengaku tidak pernah mendapat bantuan dalam bentuk apa pun dari pemerintah.

Dia tak dikaruniai anak dari perkawinannya dengan Bari. Suaminya itu meninggal pada 2006. Janda tua itu memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.  

"Katanya saya ndak ada jatahnya, begitu bilangnya," ujar dia kepada JPNN.com, Rabu (24/8).

Perempuan berusia 89 tahun itu tinggal seorang diri di sebuah kamar indekos di kawasan Simojawar Gang I Nomor 150 RT 01 RW 01, Kelurahan Simomulyo Baru, Sukomanunggal, Surabaya. 

"Selama 30 tahun saya jadi warga Surabaya, sudah berkali-kali mengurus ulang KTP dan KK untuk dapat bantuan," kata dia. 

Dia mengungkapkan, setiap hari makan seadanya.

"Makan seadanya, nasi, singkong. Sedapat-dapatnya yang bisa dimakan," ungkapnya. 

Sumirah mengaku iri melihat para tetangganya yang bisa menikmati Bantuan sosial Tunai (BST) atau Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) dari Kemensos selama masa PPKM. 

"Ya, gimana. Masak ya, saya ini enggak dikasih tahu rasanya uang pemerintah," katanya. 

Berulang kali Sumirah mencoba mengajukan permohonan agar bisa mendapat bantuan melalui Ketua RT dan Ketua RW di lingkungannya. Namun, hal itu tak membuahkan hasil. 

"Saya sampai tanya ke Pak RW, "Pak, saya ini seorang gelandangan". Gitu saya dimintai KTP, tetapi enggak (dapat, red) ada apa-apa," beber dia.

Sumirah hanya bisa pasrah menanti uluran bantuan dari para dermawan dan para tetangga yang baik hati, yang sudah membantunya bertahan hidup.

"Mau kerja ya, kerja apa? Dulu saya pengasuh anak, tetapi sekarang sudah enggak kuat," kata Sumirah. (mcr12/jpnn)

BACA JUGA: Berapa Jumlah Warga Surabaya yang Sudah Divaksin? Oh Ternyata


Redaktur : Soetomo
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler