Neraca Dagang Surplus, Pertumbuhan Ekspor Harus Digenjot

Selasa, 16 Oktober 2018 – 10:43 WIB
Terminal peti kemas. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 mengalami surplus hingga USD 227,1 juta karena impor turun 1,3 persen.

Sementara tu, ekspor melorot 6,3 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

BACA JUGA: Online Booking Bikin Ekspor dan Impor Kian Mudah

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti menjelaskan, secara keseluruhan nilai ekspor pada September 2018 mencapai USD 14,83 miliar atau menurun 6,58 persen daripada Agustus 2018.

Di sisi lain, impor mencapai USD 14,6 miliar atau turun 13,18 persen daripada Agustus 2018.

BACA JUGA: Ayo, Genjot Produksi Udang Windu untuk Diekspor

”Jadi, meskipun kecil, kondisinya surplus. Mudah-mudahan ke depan tetap surplus,” ujar Yunita di kantor BPS, Senin (15/10).

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2018 mencapai USD 134,99 miliar.

BACA JUGA: Indonesia Eximbank Bantu UMKM Berorientasi Ekspor

Angka itu meningkat 9,41 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama 2017.

Ekspor nonmigas meningkat 9,29 persen menjadi USD 122,31 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut positif surplusnya neraca perdagangan.

Menurut dia, itu menunjukkan kebijakan yang diambil pemerintah untuk menurunkan angka impor memberikan dampak.

Misalnya, review terhadap komoditas barang-barang impor.

”Itu betul kelihatan sudah flat yang diatur 1.147 (komoditas),” ujar Sri.

Meski demikian, Sri mengakui masih ada sejumlah catatan. Salah satunya terkait impor di sektor migas.

Sebab, impor migas masih cukup besar. Namun, dia optimistis kebijakan penggunaan biodisel 20 persen dalam jangka panjang akan berdampak positif.

”Dengan demikian, nanti akhir tahun bisa tercapai,” wanita yang karib disapa Ani itu.

Ani menambahkan, hal lain yang perlu digenjot adalah pertumbuhan ekspor. Sebab, pertumbuhan ekspor dinilai masih rendah.

”Kami mengharapkan industri manufaktur lebih cepat. Jadi, ekspornya naik,” kata Ani. (agf/far/ken/c10/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan: Ekspor Indonesia 2017 Naik 24 Persen Jadi Rp 441 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler