jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Hj Nevi Zuairina saat pelatihan vocational UMKM sektor fashion yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM menyampaikan agar para pelaku UMKM dapat segera Go Digital.
Menurut Nevi, kecepatan penyebaran informasi saat ini menjadi kunci utama dalam hampir setiap bisnis yang ada.
BACA JUGA: Produk UMKM di Pameran Lokal Keren Jatim Enggak Kaleng-kaleng, Semua Berkualitas
Untuk itu, pemerintah mesti masuk secara intensif dalam pendampingan sehingga percepatan adaptasi perkembangan teknologi dapat cepat terealisasi.
Nevi menjabarkan berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM per Mei 2021, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.
BACA JUGA: Dukung Lebih 500 UMKM, Sampoerna dan Yayasan INOTEK Gelar Festival UMKM
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.
Namun, tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada, apalagi ditengah pandemi seperti saat sekarang ini.
Menurut Nevi, dampak pandemi mendorong shifting pola konsumsi barang dan jasa dari offline ke online, dimana terlihat dengan adanya kenaikan trafik internet berkisar 15-20 persen.
“Hal ini menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital. Potensi digital ekonomi Indonesia juga masih terbuka lebar dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia dan penetrasi internet yang telah menjangkau 196,7 juta orang,” urai Nevi.
Politikus PKS ini menambahkan Indonesia merupakan Negara yang plural. Wilayah negeri ini sangat luas serta banyaknya kepulauan menimbulkan banyaknya suku dan budaya di dalamnya. Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragamaIslam, maka potensi pasar busana muslim akan sangat besar sekali pangsanya.
Menurutnya, kombinasi penerapan teknologi pada sistem pemasaran dan memenuhi kebutuhan sesuai keinginan pasar, pelaku UMKM mesti mampu melakukan riset pasar yang tepat sehingga ada progress kemajuan usaha yang dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menerangkan sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional, sektor UMKM harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan elemen lainnya.
Semua pihak harus mampu memberikan prioritas perhatian dalam urusan UMKM ini. Salah satunya adalah perhatian kepada UMKM yg bergerak dbidang fashion muslim ini.
“Semoga pelatihan ini bermanfaat besar bagi para pelaku UMKM bidang fashion, dan setelah ini para peserta pelatihan mesti gerak cepat untuk segera mentransformasikan budaya marketing konvensional nya kepada integrasi digital melalui berbagai kanal atau platform e-commerce, sehingga eksistensi dan percepatan pertumbuhan UMKM bisa diwujudkan.
“Saya berharap para pelaku usaha mampu dengan cepat membaca keinginan para konsumen yang luas ini, dan mampu beradaptasi memberikan yang terbaik tanpa keluar dari nilai-nilai prinsip budaya bangsa kita dalam berpenampilan,” ujar Nevi Zuairina.(jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Friederich
Reporter : Tim Redaksi