jpnn.com, PRANCIS - Neymar Junior terancam hukuman yang cukup berat.
Neymar bakal dijatuhi hukuman larangan bermain di tujuh pertandingan, jika nanti dinyatakan bersalah.
BACA JUGA: Penyerang Lyon Segera ke Barcelona, Suarez ke Juventus
Neymar sebelumnya diusir keluar lapangan, karena memukul pemain Marseille Alvaro Gonzalez, demikian menurut laporan The Sun, Selasa (15/9).
Pemain Brasil tersebut merupakan satu dari lima pemain yang mendapatkan kartu merah, setelah terlibat perkelahian hebat di akhir laga.
BACA JUGA: Legenda Sepak bola Denmark Sembuh Dari Kanker, Setelah Berjuang 10 Tahun
Dalam pertandingan tersebut PSG kalah 0-1 atas Marseille, Senin (14/9) kemarin.
Melalui akun Twitter miliknya, Neymar menuduh bek asal Spanyol Alvaro melakukan pelecehan rasial terhadapnya.
BACA JUGA: Messi Pemain Terkaya di Dunia Melampaui Ronaldo, Pendapatannya Sebegini!
Neymar mengklaim Alvaro memanggilnya 'anak monyet'.
Neymar mendapatkan kartu merah karena terbukti memukul bagian belakang kepala Alvaro.
RMC Sport melaporkan bahwa pemain berusia 28 tahun itu bisa diskors sebanyak tujuh pertandingan.
Alvaro mengeluarkan pernyataan anti-rasisme di Twitter setelah pertandingan sambil mengatakan 'tidak ada tempat untuk rasisme' bersamaan dengan foto dengan rekan satu timnya yang berkulit hitam.
Namun, PSG secara terbuka mendukung Neymar setelah diduga menjadi sasaran rasisme.
"Paris Saint-Germain sangat mendukung Neymar Jr yang dilaporkan menjadi sasaran pelecehan rasial oleh pemain lawan," tulis PSG dalam pernyataan resmi mereka pada Senin.
"Klub menyatakan kembali bahwa tidak ada tempat untuk rasisme dalam masyarakat, dalam sepak bola atau dalam hidup kita dan meminta semua orang untuk berbicara menentang semua bentuk rasisme di seluruh dunia."
Badan sepak bola profesional Prancis (LFP) akan meninjau insiden tersebut sebelum memberikan sanksi yang sesuai dan PSG mengatakan mereka 'menantikan' untuk melihat faktanya.
Melalui akun Twitter, Neymar juga mengecam Gonzalez dengan mengatakan ia 'bukan seorang pria', 'rasis' dan 'Saya tidak menghormati Anda'.
Dia mengeluarkan pernyataan lebih lanjut di Instagram story-nya pada Senin, menjelaskan 'memberontak' dan 'tidak bisa berdiam diri saja'.
"Kemarin saya ingin mereka yang bertanggung jawab atas pertandingan (wasit, asisten) untuk memposisikan diri mereka sendiri secara tidak memihak dan memahami bahwa tidak ada lagi tempat untuk sikap berprasangka buruk," katanya.
"Rasisme ada, itu ada, tetapi kita harus menghentikannya. Tidak lagi, cukup!," katanya kemudian.
"Saya menerima hukuman saya karena saya seharusnya mengikuti jalan sepak bola yang bersih. Saya berharap, di sisi lain, pelaku (tindakan rasial) juga akan dihukum," tambah Neymar.
"Orang itu bodoh, saya juga bertingkah seperti orang bodoh karena membiarkan saya terlibat di dalamnya," pungkas Neymar mengakhiri.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang