jpnn.com - INDRAMAYU - Polres Indramayu sukses membekuk dua kakek yang diduga pengedar dan penyimpan uang Dolar Amerika palsu. Mereka adalah Haeroni (54 ), dan Sukardi (65).
Polisi menyita barang bukti berupa 15 lembar USD palsu pecahan 100, 40 koin kuningan sari, satu buah balok kuningan sari dengan berat lima kg, empat koin besar bergambar semar, tiga buah handphone dan satu hio.
BACA JUGA: Penyembelih Beruang Madu itu Seorang PNS?
Keduanya kini masih menjalani pemeriksaan penyidik Polres setempat. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) AKP Niko N Adi Putra membenarkan perihal ditangkapnya dua orang tersebut.
Informasi yang beredar dari masyarakat, di Blok Waled, Desa Pranggong sedang ada kegiatan ritual penyembuhan orang sakit yang dilakukan pelaku. Kepada warga, mereka mengaku mempunyai kelebihan dalam mengobati segala penyakit dengan menggunakan barang bukti berupa kuningan sari dan USD palsu.
BACA JUGA: Profesor Bunuh Diri, Ini Dugaaan Penyebabnya
Sejumlah orang yang ikut dalam ritual tersebut ternyata percaya kalau kuningan sari dan uang dolar milik pelaku bisa berubah menjadi emas atau USD asli. Setelah memantau dari jauh , petugas langsung melakukan penggeladahan dan didapatkan sejumlah barang bukti.
"Pelaku bersama barang bukti selanjutnya langsung dibawa petugas ke mapolres untuk dilakukan pemeriksaan. Mereka mengaku uang tersebut didapat dari orang yang berinisial Ab warga Bekasi yang kini sedang dicari," tuturnya.
BACA JUGA: Tragis, Lelaki Bergelar Profesor Tewas Tidak Wajar
Adapun modus operandi tersangka yaitu melakukan tindak pidana penyimpanan mata uang palsu. Uang dolar itu pernah digunakan oleh salah satu tersangka untuk membayar utang. Kasus ini mulai terendus saat uang dolar itu ditukarkan dan dinyatakan palsu.
Akibat perbuatannya, kedua kakek ini terancam pidana karena melanggar Pasal 245 KUHP subsider Pasal 378 dan atau Pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (oet)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasain... Curi Tulang Sapi Ibu Kandung, Lelaki Ini Dihukum Begini
Redaktur : Tim Redaksi