MEDAN-Dua dari tiga orang yang mengaku terlibat kasus penipuan CPNS Nasional, terpaksa Dipulangkan Polda dengan alasan tidak ada pelapor terhadap kedua orang yang bernama Damari Sianturi dan Jhoni Surbakti.
Namun demikian, Rintar Sianturi rekan kedua orang tersebut yang sama-sama menyerahkan diri di Polda Jabar dan di boyong ke Polda Sumut, langsung ditahan. Rintar terbukti terlibat jaringan Delisa,Marisi dan Suroso. Mafia CPNS Nasional tersebut kini sedang menjalani sidang hukuman di pengadilan Negri Medan atas kasus penipuan ratusan CPNS.
Hal ini langsung disampaikan Kasudit lll Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Utara AKBP Andre Stiawan yang diwawancarai Sumut Pos (Group JPNN) di Mapolda Sumut, kamis (2/2).
Lebih lanjut Andre mengatakan, dari hasil pemeriksaan tersangka baru Mafia CPNS ini diakui tersangka telah mengurus 81 CPNS dan telah menarik uang dari mereka. Dengan nominal bervariasi dari 120 juta hingga 150 juta. "Kita menahan satu dari tiga orang tersebut. Karena terbukti terlibat jaringan sebelumnya yang telah kita tangkap atas nama Delisa." Terang Andre.
Andre juga mengatakan dari hasil pemeriksaan, tersangka dikenakan pasal 372,378 tentang penipuan dan penggelapan. Dengan gajaran hukuman 9 tahun penjara.
Sementara itu, Rintar yang ditemui Sumut Pos di ruang pemeriksaan Subdit III Direktorat Reserse kriminal Umum Polda Sumatera Utara (Ditreskrimum Polda Sumut) mengatakan dirinya juga sebagai korban aksi penipuan yang dilakukan Delisa dan Suroso.
Menurut Rintar, dirinya diyakini kedua orang tersebut untuk mencari orang yang mau masuk PNS. Dengan mengaku memiliki jaringan orang Cikeas yang bernama Timbo Mangara Sirait.
"Uang yang saya terima dari para CPNS itu saya serahkan ke Delisa. Katanya Delisa menyerahkan ke Suroso. Dari suroso katanya uang dan berkas para CPNS itu diserahkan ke Timbo yang kata mereka orang Cikeas. Saya nyerahkan diri karena saya ingin melapor juga," ujar Rintar. (Mag-5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Lumpuhkan Cirebon
Redaktur : Tim Redaksi