Ngambek, Singapura Tolak Panglima TNI

Diduga Protes Soal Nama Usman Harun

Senin, 10 Februari 2014 – 07:38 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Singapura semakin kehilangan akal. Negera kecil di utara itu terus membesar-besarkan masalah yang dianggap kecil oleh pemerintah Indonesia.

Ketegasan pemerintah Indonesia menjalankan haknya soal penamaan KRI Usman Harun membuat pemerintah negeri pulau itu ngambek. 

BACA JUGA: KPK Tunggu Lembaran Baru Anas

Merasa surat protes yang dilayangkan pekan lalu tidak digubris, pemerintah Singapura menunjukkan kedongkolan. Mereka tiba-tiba membatalkan undangan bilateral pertahanan dengan Indonesia secara sepihak kemarin (9/2). 

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin yang sedianya datang ke Singapura besok (11/2) dalam rangka memenuhi undangan Menhan Singapura terpaksa urung berangkat. Undangan dialog bilateral dan menyaksikan pergelaran pameran dirgantara Singapore Airshow 2014 dibatalkan secara sepihak oleh Singapura. Saat dikonfirmasi, atase pertahanan Indonesia di Singapura memastikan pembatalan tersebut.

BACA JUGA: Inilah 16 Instansi Pusat Hasil Seleksi CPNS yang Diumumkan

Pembatalan sepihak juga dilakukan terhadap undangan untuk Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pang­lima TNI beserta para kepala staf angkatan juga tidak jadi hadir di Singapura. Mereka awalnya dijadwalkan berada di Singapura dua hari, yakni hari ini, 11 Februari, dan besok, 12 Februari. Begitupun, seratus perwira TNI yang sedianya diundang menonton pergelaran tersebut urung bertolak ke Singapura.

''(Pembatalan) diduga karena persoalan itu (KRI Usman Harun),'' tutur Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul saat dikonfirmasi kemarin. Iskandar menjelaskan, sedianya Panglima TNI Jenderal Moeldoko memiliki beberapa jadwal kegiatan di Singapura. Selain menyaksikan pergelaran Singapore Airshow 2014, ada rencana pertemuan bilateral dengan panglima militer Singapura. Kemudian, Moeldoko juga dijadwalkan memberikan kuliah umum di salah satu universitas di Singapura.

BACA JUGA: Hingga Besok, Corby Masih Tinggal di Bui

Disinggung mengenai sikap resmi TNI menyikapi pembatalan tersebut, Iskandar menyatakan menunggu perkembangan lebih lanjut dari pimpinan TNI. Namun, secara umum, pihaknya menyayangkan pembatalan secara sepihak itu. Sebab, selama bertahun-tahun hubungan antara TNI dan militer Singapura terjalin sangat baik. ''Jangan karena permasalahan di tingkat elite politik, lalu berdampak kepada hubungan di level yang lebih teknis,'' ucapnya. Pihaknya berharap, polemik soal KRI Usman Harun bisa segera selesai tanpa harus mengorbankan hubungan dua negara, khususnya militer.  (byu/tya/JPNN/c7/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Hasil Seleksi CPNS Instansi Pusat Diumumkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler