Ngeri, 40 Persen Pasar Narkoba Dunia Ada di Indonesia

Kamis, 15 Maret 2018 – 19:14 WIB
Para pembicara diskusi Indonesia Darurat Narkoba di Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, maraknya artis tertangkap kasus narkoba dipastikan bukan lantaran Badan Narkotika Nasional (BNN) atau pihak kepolisian yang ingin menaikkan citra.

“Tetapi untuk memutuskan mata rantai jaringan narkoba yang melingkupi dunia artis. Dan karena kebetulan artis yang ditangkap, beritanya jadi meriah,” kata Budi Waseso dalam diskusi 'Indonesia Darurat Narkoba' yang diselenggarakan oleh Komite Pemenang pemilu Nasional (KPPN) DPP Partai Amanat nasional (PAN) di Jakarta, Rabu (14/3).

BACA JUGA: Narkoba Seludupan dan Buwas Pensiun Jadi Hoaks Serang Jokowi

Menurut pria yang karib disapa Buwas, selama ini pemerintah belum serius menangani kasus narkoba. 

“Seharusnya tiap-tiap kementerian terkait itu punya program tentang bahaya narkoba. Depkes , misalnya, mengampanyekan bahayaa Narkoba, lalu Kemendiknas juga harus punya program di sekolah-sekolah. Kemenpora juga punya. Semua harus punya,” tukasnya.

BACA JUGA: Tak Jabat Kepala BNN, Buwas Beri Sinyal Terjun ke Politik?

Dia juga mengungkapkan bahawa Indonesia termasuk pangsa pasar narkoba yang terbaik di dunia. Selain itu juga menjadi laboratorium percobaan untuk kartel-kartel narkoba.

"40 persen dari pasar Narkoba di dunia itu ada di Indonesia dengan nilai transaski mencapai 250 triliun," papar Buwas.

BACA JUGA: Pak Buwas Mengaku Lebih Gila ketimbang Rodrigo Duterte

Buwas pun bercerita bagaimana daruratnya persoalan narkoba di Indonesia. Kekuatan jaringan narkoba, bukan hanya di kota-kota besar, namun narkoba juga sudah masuk ke berbagai pelosok daerah di Indonesia.

Dari segi umur, jaringan narkoba bukan hanya menyasar ke orang dewasa. Mereka pun menargetkan anak-anak TK.

Para bocah itu, ungkap dia, tidak mengerti ketika mereka sedang diracuni narkoba, yang telah disisipkan lewat warung-warung di sekitarnya.

"Beli teh ditaruh di plastik, dikasih ekstasi dalam jumlah kecil, besok-besok ketagihan, gak beli di warung lain, tapi di warung itu, dia addict, ini fakta bukan main-main," ungkap Buwas.

Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, seharusnya pengedar dan bandar narkoba ditembak. Semua pihak yang terlibat narkoba harus ditindak, termasuk jika oknum anggota BNN, TNI, dan Polri terlibat.

"Dibedil aja, selesai. Karena  itu pengkhianatan ke negara itu, Kalau ada anggota TNI, Polri, BNN yang terlibat langsung tembak," tegasnya.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Heru Winarko Pimpin BNN, Ini Rekam Jejaknya di Polri


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler