jpnn.com, JUIZ DE FORA - Insiden bersenjata menambah tinggi tensi politik dalam negeri Brasil. Kamis (6/9) calon presiden (capres) Jair Bolsonaro ambruk bersimbah darah di tengah kampanyenya di Juiz de Fora. Seorang pemuda menikamnya. Itu membuat kacau persiapan pemilihan presiden (pilpres) yang dijadwalkan Oktober.
Reuters melaporkan bahwa Bolsonaro sebenarnya sudah mengenakan rompi antipeluru. Dia juga dikawal ketat oleh polisi dan dikelilingi para pendukung setianya.
BACA JUGA: Antikritik, Arab Saudi Usir Duta Besar Kanada
Tetapi, penusukan tersebut tetap terjadi. Bahkan, dia harus dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya pun sempat dilaporkan kritis.
"Dia harus dirawat intensif di rumah sakit selama seminggu," kata Luiz Henrique Borsato, dokter spesialis bedah yang merawat Bolsonaro.
BACA JUGA: Agustus, Semua Penerbangan Internasional Pindah ke T3
Dia mengatakan bahwa nyawa politikus 63 tahun itu hampir melayang. Sebab, pendarahannya cukup hebat. Untung, dia cepat dilarikan ke rumah sakit dan dioperasi. Borsato meramalkan, kondisi Bolsonaro akan pulih dalam waktu dua bulan.
Kamis itu Bolsonaro diarak ramai-ramai oleh para pendukungnya. Dia digotong oleh beberapa simpatisan. Di tengah sorak-sorai, dia tiba-tiba menunduk sambil memegangi perut.
BACA JUGA: Nyaris Dipenjara karena Bersiul Lagu Closing Time
Kejadian itu tidak langsung disadari oleh orang-orang di sekitarnya. Beberapa detik kemudian mereka baru sadar dan langsung menolong Bolsonaro.
Lantas, siapa orang yang tega menusuk Bolsonaro? Pelaku bernama Adelio Bispo de Oliveira. Dia dibekuk tak lama setelah beraksi. Kini pria 40 tahun yang diduga mengalami gangguan mental itu menjalani pemeriksaan.
"Hingga kini, dia mengatakan hanya menjalankan misi dari Tuhan," ujar Kepala Polisi Nasional Brasil Luis Boudens kepada Associated Press. (bil/c4/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DMasiv Wakil Indonesia di Dublin
Redaktur & Reporter : Adil