Nggak Akan Bertambah Lagi Gedung Aneh di Tiongkok

Rabu, 24 Februari 2016 – 05:10 WIB
Dua orang pesepeda melewati gedung People's Daily yang berbentuk aneh. Foto : nydailynews

BEIJING – Aturan baru dikeluarkan Dewan Negara Tiongkok terkait pembangunan gedung di negara tersebut. Mereka melarang pembangunan gedung-gedung dengan bentuk yang tidak wajar. Terutama bangunan-bangunan aneh yang dinilai tidak memiliki karakter dan nilai-nilai warisan budaya. Dewan Negara meminta pembangunan gedung yang ekonomis, hijau, namun tetap tampak indah diperbanyak. 

''Saya tidak merasa shock dengan berita ini. Pedoman yang diberikan cukup positif, terutama di Tiongkok di mana banyak gedung yang berdiri tanpa memperhatikan fungsinya,'' ujar pendiri firma arsitektur Crossboundaries Hao Dong.

Dalam pedoman yang diluncurkan pihak Dewan Negara, batasan ketat memang hanya berlaku untuk gedung-gedung yang difungsikan bagi publik. Sementara itu, bangunan gedung-gedung pribadi maupun proyek komersial masih diperbolehkan. Ada kemungkinan bahwa aturan baru itu keluar setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping komplain dengan banyaknya gedung berarsitektur aneh. ''Tidak akan ada lagi arsitektur yang aneh,'' ucap Xi pada 15 Oktober 2014 dalam sebuah acara simposium budaya. 

Salah satu gedung yang masuk kategori tidak wajar tersebut adalah gedung pusat CCTV yang dibangun Office for Metropolitan Architecture (OMA). Bentuk gedung yang didesain oleh Rem Koolhaas dan Ole Scheeren itu mirip celana panjang raksasa. Ada pula gedung milik harian People's Daily yang bentuknya mirip dengan alat kelamin pria. Gedung-gedung unik lainnya bertentuk koin kuno hingga pesawat luar angkasa. 

Pedoman yang dikeluarkan pemerintah tersebut juga mengatur agar komunitas eksklusif ditidakan. Meningkatnya pereko­nomian di Tiongkok membuat banyak perumahan mewah membatasi akses untuk publik. Komunitas yang seperti itu ha­rus mulai dibuka, baik untuk pejalan kaki maupun kendaraan umum. 

Aturan lainnya, gedung-gedung yang menggunakan lebih sedikit sumber daya manusia lebih digiatkan. Misalnya, gedung yang struktur bangunannya sudah dibuat di pabrik sehingga tinggal dipasang. Dalam kurun waktu satu dekade mendatang, 30 persen pembangunan gedung baru akan dilakukan dengan teknik tersebut. 

Salah seorang pendiri People's Architecture Office James Shen menjelaskan bahwa struktur gedung yang dicetak lebih dulu di pabrik memiliki banyak keunggulan. Pemerintah bisa mengontrol kualitasnya, mengurangi polusi, serta membuat biaya pembangunan rumah lebih murah. (CNN/The New York Times/sha/c20/ami/pda) 

BACA JUGA: Apa-apaan Nih, Bocah Tiga Tahun Divonis Seumur Hidup

BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Kota Terbaik di Dunia 2016, Jakarta?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler