jpnn.com, MEDAN - Acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Kompleks Setia Budi Indah, Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada 24-26 November memiliki arti penting bagi dunia pariwisata.
Tanpa bermaksud menepikan nilai-nilai sakral di dalamnya, ngunduh mantu itu bakal menjadi ajang promosi yang tepat untuk pariwisata Sumut.
BACA JUGA: Relawan Bakal Kembali Meriahkan Pesta Putri Jokowi
Salah satu yang paling nyata adalah wisata budaya. Dalam acara nanti, keluarga Jokowi akan diarak menggunakan sado dari gedung Medan International Convention Center (MICC) menuju lokasi resepsi.
Sementara itu, Kahiyang dan Bobby akan menaiki becak motor yang sudah dihias.
BACA JUGA: Banjarbaru Genjot Pariwisata Lewat Kampung
Simulasi kirab budaya pun sudah digelar aparat gabungan TNI dan Polri, Selasa (21/11).
Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri melihat langsung simulasi itu.
BACA JUGA: Keren, Pariwisata Berau Tumbuh 24 Persen
Kirab dimulai di gedung MICC menuju lokasi resepsi melalui ring road yang berjarak sekitar dua kilometer.
Paulus bahkan tidak segan-segan mencoba sado dan mengikuti arak-arakan dalam geladi bersih itu.
Sementara itu, Kasat Brimob Polda Sumut Kombes Pol Zulfikar yang berperan sebagai Jokowi juga menaiki sado.
Paulus mengatakan, ngunduh mantu Kahiyang-Bobby akan menampilkan kebudayaan Sumut.
“Kami bersepakat rangkaian perkawinan yang ada unsur budaya. Sangat membahagiakan ada penampilan adat budaya. Artinya, budaya milik bangsa di Sumut harus ditampilkan,” ucap Paulus. (gus/dvs/adz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Rumah Bobby, Kahiyang Injak Dingin Dingin
Redaktur & Reporter : Ragil