Nicolas Sarkozy Diinterogasi tentang Dana Gelap Kampanye

Jumat, 22 Maret 2013 – 15:50 WIB
Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. FOTO: salon.com
PARIS - Mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy tersandung masalah. Meski sudah tak menjabat sebagai orang nomor satu di negeri anggur tersebut, jabatan yang diemban Sakrozy kala menjabat sebagai presiden terus diusik.

Salah satunya ialah mengenai sumbangan untuk kampanye dari pengusaha wanita terkaya di Prancis Liliane Bettencourt. Kini, sejumlah investigasi terus dilakukan untuk membuktikan aliran dana yang terjadi pada 2007 silam tersebut.

Para hakim kini tengah menyelidiki mengenai intensitas pertemuan yang terjadi antara Sarkozy dan pengusaha wanita yang kini sudah berusia 90 tahun tersebut.

“Semua jaksa penuntut mengatakan bahwa Sarkozy harus diinvestigasi karena mengambil keuntungan untuk memanfaatkan Bettencourt pada 2007 lalu,” demikian tulis BBC.

Sarkozy bertemu Bettencourt ketika dirinya menjabat sebagai wali kota. Selanjutnya, keduanya terlihat sangat karib. Sarkozy bahkan menjadi tamu rutin yang datang ke mansion Bettencourt.

Kabarnya, Bettencourt menyerahkan uang sebesar Rp 1,8 miliar untuk membantu menyukseskan kampanye Sarkozy pada 2007 silam. Jumlah itu tentu sudah melanggar peraturan yang ditetapkan. Sebab, jumlah maksimal sumbangan individu untuk pemilu di Prancis hanyalah Rp 57 juta.

Meski begitu, Sarkozy menolak semua tuduhan tersebut. Menurutnya, semua tudingan itu adalah kebohongan besar karena dirinya tak pernah menerima dana seperti yang dituduhkan tersebut.

“Bettencourt tak pernah memberi saya satu sen pun. Dan saya juga tak pernah meminta uang darinya,” tegas Sarkozy kepada koran Sud Ouest. (jos/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Venezuela Tak Mau Berhubungan Dengan Amerika

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler