Nigeria Memanas, Kemenlu Warning WNI

Senin, 02 Januari 2012 – 09:31 WIB

JAKARTA--Nigeria kembali menjadi ancaman ratusan WNI. Setelah beberapa waktu lalu ada kasus penculikan WNI, kali ini situasi kembali mencekam sehingga para WNI dihimbau waspada dan berhati-hati. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan warning atau peringatan supaya WNI untuk sementara tidak keluar rumah.

Dihubungi kemarin (1/1), Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Tatang Razak mengatakan jika saat ini ada sektiar 300 WNI yang tinggal di Nigeria. Sebagian besar para WNI yang menjadi ekspatriat di negeri berpenduduk 128 juta jiwa itu, menjadi pegawai kantoran di beberapa perusahaan.

Tatang menjelaskan, warning kepada para WNI ini disampaikan setelah pemerintah setempat menyatakan Nigera dalam keadaan darurat. "Jangan keluar rumah jika tidak sangat perlu sekali," kata dia. Tatang menuturkan, Nigeria memang selama ini menjadi salah satu Negara tujuan WNI yang kurang dari sisi aspek keamanannya.
 
Beberapa bulan lalu WNI di Nigeria sering terancam keselamatan karena tingginya tingkat kriminalitas. Tapi Saat ini ancaman keselamatan cenderung datang karena persoalan gejolak politik. Dia menegaskan, hingga saat ini meskipun gejolak politik belum menunjukkan bakal mereda, tetapi Kemenlu belum menerima adanya WNI yang menjadi korban di Nigeria.

Pihak KBRI sendiri, lanjut Tatang, akan mengambil langkah-langkah penting jika memang sudah dianggap diperlukan. Termasuk mengevaluasi seluruh WNI keluar dari Nigeria. Atau bahkan memulangkan ke tanah air. "Kami akan cek dulu perkembangan keadaan terbaru," ucap dia.

Tatang menambahkan, jika kondisi di Nigeria terus memanas seperti sekarang ini, instruksi untuk tidak keluar rumah akan terus diberlakukan. Selain itu, Kemenlu melalui KBRI juga menghimbau kalau terpaksa keluar rumah para WNI diwanti-wanti tidak melalui daerah-daerah berbahaya.

Pihak KBRI juga dikabarkan belum mengeluarkan pernyataan permintaan supaya para WNI segera keluar dari Nigeria atau kembali lagi ke tanah air. KBRI terus memantau perkembangan para WNI melalui sambungan telepon. "Kita tegaskan evakuasi benar-benar kita lakukan jika situasi semakin memanas," terang Tatang.

Dikabarkan, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan sudah mengumumkan jika Negara yang dia pimpin dalam kondisi keadaan darurat. Dia memerintahkan supaya segera menutup wilayah perbatasan. Jonathan mengklaim jika kelompok pemberontak Boko Haram berada di balik serangkaian serangan. Akibat dari memanasnya situasi politik ini, 50 orang dinyatakan tewas pada Sabtu jelas pergantian tahun 2011 ke 2012. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumber Kencono Terbanting, Enam Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler