Khan, kepada Agence France-Presse mengaku tidak tahu mengapa dia ditinggalkan oleh sang mempelai perempuan
BACA JUGA: Pembenci Obama Tembak Gedung Putih
"Untuk membuat momen (pernikahan) kami menjadi spesial, saya telah menyebar undangan mahal, memohon kehadiran teman dan keluarga dalam pesta pernikahan kami," ujar Khan (32).
"Acara ijab kabul bertempat di sebuah masjid di waktu yang tepat seperti tertulis dalam undangan," tambah pria yang juga kepala sekolah tersebut
"Kami memiliki rencana untuk menghelat pesta dua hari setelah pernikahan
BACA JUGA: Myanmar Minta Barat Cabut Sanksi
Saya sudah menunggu hari dengan angka cantik itu sejak bertahun-tahunNamun, Farzana Yasmin, sang mempelai perempuan, mengaku marah karena tuntutan keluarga pria terkait mas kawin, termasuk lemari es dan televisi
BACA JUGA: Hillary Tak Tergiur Kursi Presiden
"Saya memilih meninggalkan dia karena tidak ingin bernasib sama dengan ribuan wanita Bangladesh lain yang menjadi korban mas kawin," ujar Yasmin, yang menjadi sensasi media negara tetangga India tersebut, kepada AFPYasmin (27), kini menjadi idola di kalangan masyarakat Bangladesh karena perlawanannya terhadap tradisi mas kawinSelama ini, budaya yang berkembang di negeri itu, pihak perempuan harus memberikan mas kawin yang mahal kepada suaminyaTradisi ini terus mendapat kritik luas.
Kepala Kepolisian setempat Babul Akhter membenarkan pernyataan YasminMenurutnya, pernikahan yang berlangsung Jumat di Distrik Patuakhali daerah pinggiran barat laut Bangladesh tersebut diakhiri perceraian akibat permintaan mas kawin dari bibi mempelai priaAlasannya, permintaan itu terlalu berlebihan.
"Mempelai perempuan bertanya kepada mempelai pria, apakah dia setuju dengan mas kawin ituDia (mempelai pria) mengangguk tanda setujuMendapat jawaban itu mempelai perempuan menolak pernikahan tersebut," terang Akhter.
Khan sendiri membantah tuduhan bahwa dia matreMenurut pria 32 tahun tersebut, dirinya cukup kaya dan tidak memerlukan mas kawin itu(AFP/cak/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentara Anti-Assad Serang Markas Loyalis
Redaktur : Tim Redaksi