Nikmati Asimilasi, Ariel Kerja di Kantor Arsitek

Separo Gaji Disetorkan ke Kas Negara

Jumat, 10 Februari 2012 – 08:27 WIB
Ariel Peterpen. Foto: Dok.JPNN

APA kabar Ariel Peterpan? Dia memang masih menjadi penghuni Rutan Kebonwaru, Bandung, Jawa Barat. Namun, Ariel kini sudah "setengah bebas". Dia menikmati masa asimilasi dengan bekerja di kantor arsitek.
----------------
PIET ARDYAN, Bandung
---------------
Ariel mendekam di Rutan (Rumah Tahanan) Kebonwaru, Bandung, sejak Juni 2010. Pria kelahiran Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, 16 September 1981, itu divonis tiga tahun enam bulan atas kasus video porno yang juga menyeret artis Luna Maya dan Cut Tary.

Nah, setelah menjalani hampir separo hukuman, Ariel bisa menikmati masa asimilasi. Eks vokalis grup band Peterpan itu bisa menghirup udara bebas di luar rutan. Tidak bebas murni. Sebab, Ariel masih harus menginap di balik jeruji besi.

Ayah satu anak tersebut mengisi masa asimilasi dengan bekerja di sebuah perusahaan arsitek di Bandung. Pilihan itu beralasan. Ariel memang jebolan Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung.

Aktivitas sehari-hari Ariel pun bak pekerja kantoran. Berangkat kerja dari rutan pukul 07.00 dan pulang pukul 17.00. Pagi kemarin, misalnya, dia berangkat kerja dengan dijemput mobil Nissan Grand Livina. Menurut petugas rutan, mobil itu milik perusahaan tempat Ariel bekerja.

Yang menarik, mobil tersebut parkir di dalam rutan, bukan di tempat parkir umum. Hanya ada seorang sopir di dalam mobil. Ariel duduk di belakang sopir. Penyanyi yang banyak dipuja kaum hawa itu mengenakan pakaian kasual. Sayang, Ariel tidak mau melayani pertanyaan wartawan. Dia hanya sedikit membuka kaca mobil dan melambaikan tangan. Mobil tersebut lantas bablas meninggalkan rutan.

Petugas rutan meminta wartawan tidak menguntit mobil. "Itu kan wilayah privasi. Mohon pengertiannya.?Biarkan Ariel konsentrasi dengan kerjaannya," kata Kepala Keamanan Rutan Kebonwaru Ahmad Tohari.

Upaya wartawan untuk mengejar mobil Ariel tidak membawa hasil. Mobil itu "menghilang" di kawasan Cikapayang. Kabarnya, kantor Ariel berada di Jalan Ir H Juanda, Dago.

Ahmad Tohari mengatakan, salah satu syarat agar Ariel cepat bebas bersyarat adalah tidak boleh ada wawancara dengan media. Kecuali, mendapat izin Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM. Ariel bekerja mulai Senin sampai Jumat. "Kalau Sabtu dan Minggu dia libur dan berbaur penuh dengan penghuni rutan lainnya," jelas Ahmad.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat M. Nasir Almi mengatakan, Ariel akan bebas bersyarat pada pertengahan Juli 2012. Nah, untuk bisa mendapatkan pembebasan bersyarat, Ariel harus menjalani asimilasi dengan mulus. "Jika tidak baik, dicabut asimilasinya," tegas dia.

Ariel bisa mendapat asimilasi karena sudah menjalani hampir separo masa tahanan. Mengacu pada vonis hakim, Ariel baru bebas pada September 2013. Karena selama ditahan berkelakuan baik dan sudah membayar denda Rp 250 juta kepada Pengadilan Negeri Bandung, dia bisa bebas lebih cepat.

Selama masa asimilasi, Ariel hanya boleh bekerja di luar rutan. Tidak boleh melakoni show atau diwawancarai wartawan. "Jika melanggar, bisa kena penalti," tegas Nasir Almi. Praktis, Ariel hanya keluar rutan untuk menuju tempat kerja. Di luar itu, dia harus kembali ke rutan. "Selama asimilasi ini, yang penting tidak berbuat hal yang neko-neko," ucapnya.

Selain itu, gaji yang diterima Ariel kudu dipotong untuk kas negara. "Ariel kerja dapat gaji. Setengahnya masuk kas negara dan menjadi pendapatan negara," jelas Karutan Kebonwaru Wahid Husein. Ketentuan itu berdasar aturan yang berlaku bagi warga binaan yang menjalani asimilasi dengan cara bekerja.

Sekitar pukul 17.10 Ariel pulang dari tempatnya bekerja. Dia tiba di rutan dengan menentang map putih. Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya. Dia hanya tersenyum kepada wartawan. "Baik. Sehat," katanya kepada wartawan.

Budi Soeratman, manajer Ariel, mengatakan bahwa map yang dibawa Ariel berisi surat jalan dari rutan dan berkas-berkas untuk keperluan kerja. Menurut Budi, Ariel sangat menikmati pekerjaannya. Mantan suami Sarah Amalia itu juga bersemangat menjalankan tugas sebagai pegawai di kantor arsitek. "Dia selalu bekerja memenuhi deadline perusahaan," ujar Budi.

Asimilasi yang saat ini tengah dijalani Ariel sejatinya diurus pihak manajemen tiga bulan lalu. Asimilasi adalah hak warga binaan di rutan. Kebetulan, Ariel sudah memenuhi syarat untuk mendapatkannya. Pemberian asimilasi merupakan kebijakan dan keputusan yang diberikan oleh kepala rutan. "Kita ajukan, sudah berapa lama Ariel ditahan di dalam rutan. Seperti apa sikapnya selama di dalam. Kemudian, pihak rutan menilai dan memberikan hak asimilasi kepada Ariel," ucapnya.

Budi menambahkan, dalam proses pengajuan asimilasi Ariel, ternyata perusahaan konsultan arsitek meminta tenaga kerja. "Karena butuhnya tenaga untuk konsultan arsitek, ya cocok dengan Ariel," tuturnya. (*/c10/ca)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Serunya Nikah Massal ala Tionghoa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler