jpnn.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi salah satu emiten paling moncer di lantai bursa.
Nilai kapitalisai pasar saham emiten berkode UNVR itu bertambah sekitar 157 ribu persen sejak melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1982.
’’Jika seorang investor membeli 1.000 lembar saham UNVR pada saat IPO seharga Rp 3.175 per lembar, saat ini nilai investasinya hampir Rp 5 miliar,’’ ucap Presiden Direktur UNVR Hemant Bakshi di gedung BEI, Rabu (11/01).
Artinya, nilai saham naik 157.380 persen jika berpatokan pada harga penutupan saham Rp 40.100, Selasa (10/1).
Pada ulang tahun IPO UNVR kemarin, saham perusahaan produsen barang kebutuhan harian itu turun 125 atau 0,31 persen menjadi Rp 39.975.
Dalam tiga bulan terakhir, rata-rata volume perdagangan saham UNVR mencapai dua juta per hari.
Perseroan menempati peringkat lima saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI pada 2016, yakni Rp 296 triliun.
Porsinya mencapai 5,1 persen dari total kapitalisasi pasar indeks harga saham gabungan (IHSG).
Dalam kurun waktu 35 tahun, aset UNVR tumbuh 110 lipat dari Rp 140,4 miliar menjadi Rp 16,8 triliun pada kuartal ketiga 2016.
Dari sisi omzet, UNVR mencatatkan kenaikan 229 kali lebih tinggi menjadi Rp 36,5 triliun per akhir 2015 dibandingkan Rp 159 miliar pada 1982.
Bakshi menyebutkan, kunci sukses keberhasilan bisnis perseroan di Indonesia adalah komitmen dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Bagaimana perbandingan kinerja saham UNVR jika dibandingkan dengan IHSG? Pada 1982, IHSG yang baru dihuni 13 emiten ditutup di level 95,00.
Pada akhir 2016, IHSG dihuni 541 emiten dan berada di level 5.296,711Dengan demikian, indeks naik 5.474 persen. (gen/c22/noe)
BACA JUGA: Cabai Diprediksi Tingkatkan Inflasi
Redaktur & Reporter : Ragil