Nilai Rata-Rata Unas SMA dan SMK Turun

Kamis, 03 Mei 2018 – 09:52 WIB
Siswa SMA simulasi UNBK. Ilustrasi Foto: Denar/Kalteng Pos/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tren penurunan nilai ujian nasional (unas) jenjang SMA dan SMK terus berlanjut. Padahal, nilai rata-rata unas 2017 sudah menurun jika dibandingkan dengan 2016.

Hari ini (3/5) nilai unas akan diumumkan kepada siswa. Namun, datanya sudah dikirimkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak kemarin ke daerah. Karena itu, daerah bisa merekap dan membandingkan perolehan siswa di wilayah mereka dengan tahun lalu.

BACA JUGA: Inilah Beragam Keluhan Peserta UNBK SMA 2018

Bahwa terjadi penurunan nilai rata-rata unas secara nasional, hal itu dibenarkan Mendikbud Muhadjir Effendy. ’’Kalau dari skor, turun,’’ katanya saat ditemui di kantor Kemendikbud seusai acara pentas Hardiknas tadi malam.

Meksi demikian, dia menyebut hasil unas tersebut dibarengi hal positif. Yakni, kenaikan integritas siswa selama pelaksanaan ujian. ’’Dari segi integritas, kan jadi seratus persen,’’ tegasnya.

BACA JUGA: Sebanyak 120 Siswa SMA di Bekasi Terpaksa Ikut UNBK Susulan

Menurut dia, nilai plus itu diperoleh lantaran persentase penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) naik signifikan. Salah satu daerah yang mengalami penurunan nilai unas adalah Jawa Timur. Bukan hanya itu. Jumlah siswa yang memperoleh nilai ujian di bawah 55 juga bertambah.

Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim menyebutkan, kondisi itu disebabkan sulitnya soal yang disusun Kemendikbud. Kondisi tersebut diperparah ketidaksiapan tenaga pendidik. ’’Karena itu, hasil ini akan menjadi bahan evaluasi kami agar tahun depan lebih baik,’’ kata Kepala Dispendik Jatim Saiful Rahman.

BACA JUGA: UNBK SMA di Jateng, Beberapa Soal Matematika Kosong

Dari paparan yang disampaikan Dispendik Jatim, hasil kurang memuaskan terjadi di hampir semua sektor. Misalnya, di jenjang SMK, rata-rata nilai per mata pelajaran (mapel) mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Yang paling drastis adalah matematika. Pada unas tahun ini, nilai rata-rata bidang studi yang dianggap paling sulit itu hanya 34,40. Hasil itu lebih rendah daripada unas tahun lalu yang masih mencapai 37,72.

Situasi hampir sama terjadi di jenjang MA. Matematika masih jadi bidang studi yang paling sulit. Yakni, rata-rata nilai yang diperoleh 33,34. Angka itu jauh merosot bila dibandingkan dengan tahun lalu 41,12.

Jumlah siswa yang memperoleh rata-rata nilai unas di bawah angka 55 juga sangat tinggi. Dari total peserta unas se-Jatim yang mencapai 493.300 siswa, total peserta ujian yang nilainya di bawah 55 mencapai 78,88 persen. Jumlah itu lebih banyak daripada tahun lalu yang hanya 55,41 persen.

”Tingkat kesulitan soal cukup tinggi. Bahkan, banyak soal yang di luar perkiraan guru-guru,” kata Saiful tentang penyebab turunnya nilai.

Sebenarnya, kata Saiful, persiapan para siswa maupun guru dalam menghadapi UNBK sudah cukup maksimal. Selain berlangsung lama, dispendik berkali-kali menggelar tryout.

Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan evaluasi atas hasil ini. Salah satunya berkaitan dengan ketidaksiapan para tenaga pendidik. Bahkan, dispendik berencana mengevaluasi kinerja para guru pascahasil tersebut. ”Yang pasti, evaluasi itu untuk perbaikan,” katanya. (ris/syn/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimistis 2019 Siswa SMA 100 Persen UNBK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler