Nilai Tukar Rupiah Mengkhawatirkan, Bagaimana Posisi Cadangan Devisa Indonesia?

Sabtu, 07 Oktober 2023 – 06:47 WIB
BI mencatat nilai tukar rupiah melemah pada Jumat (6/10) pagi di level Rp 15.615 per USD dari sebelumnya Rp 15.610 per USD pada Kamis (5/10). Cadangan devisa? Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah melemah pada Jumat (6/10) pagi di level Rp 15.615 per USD dari sebelumnya Rp 15.610 per USD pada penutupan perdagangan Kamis (5/10).

Lalu bagaimana posisi cadangan devisa Indonesia?

BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, Inilah Pemicunya

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2023 mengalami penurunan menjadi sebesar USD 134,9 miliar.

"Cadangan devisa menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Agustus 2023 sebesar 137,1 miliar dolar AS," ujar Erwin dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat.

BACA JUGA: Cadangan Devisa Makin Tebal, Kini Angkanya Sebegini

Erwin menjelaskan penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi dampak rambatan peningkatan ketidakpastian pasar global.

"Posisi cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," ungkap Erwin.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ungkap Erwin.

BI mengatakan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2023 sebesar USD 396,4 miliar atau mengalami kontraksi (susut) pertumbuhan 0,9 persen secara year on year (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya 1,5 persen (yoy).

Erwin meyakinkan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

ULN Indonesia pada Juli 2023 tetap terkendali, yang tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang turun menjadi 29,2 persen, dari 29,3 persen pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,8 persen dari total ULN.

ULN pemerintah tercatat sebesar USD 193,2 miliar atau secara tahunan tumbuh 4,1 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,8 persen (yoy).

"Perkembangan ULN tersebut antara lain dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan program dan proyek," ucap Erwin.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler