jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menyoroti kabar bahwa nilai unas akan kembali dijadikan pertimbangan kelulusan.
Alasannya adalah nilai unas SMA sederajat tahun ini turun. Pemicunya siswa tidak bergairan belajar, sebab nilai unas tidak jadi penentu kelulusan. ’’Rencana membuat unas menjadi penentu kelulusan didasari dari premis yang lemah,’’ katanya, seperti diberitakan Jawa Pos.
BACA JUGA: Nilai Unas SMA â SMK Turun tapi Asli
Retno menegaskan nilai unas yang turun tahun ini, tidak bisa lantas disimpulkan gairah belajar siswa rendah atau menurun. Dia lebih menyoroti keberadaan soal ujian yang sulit atau higher order thinking skill (HOTS).
Retno mengatakan siswa sudah belajar tekun jelang unas. Ternyata soal ujiannya tidak sesuai dengan yang dipelajari maupun diajarkan di kelas sehari-hari.
BACA JUGA: Ini Penyebab Turunnya Nilai UN Matematika, Fisika, Kimia
Dia berharap Kemendikbud mengkaji soal HOTS, ketimbang mengkaji untuk menjadikan unas sebagai penentu kelulusan. Menurut Retno soal HOTS itu harus penalaran yang didasari pada keseharian siswa.
’’Ada soal HOTS yang menyuruh siswa menghitung kadar NaCl dalam salju. Ini tidak kontekstual, karena siswa Indonesia tidak pernah berjumpa dengan salju,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Soal Hots Akan Muncul di Ujian Susulan Â
Retno khawatir bahwa soal yang disebut HOTS itu tidak didasari atas kajian yang mendalam. Soal yang kemudian ramai digunjing siswa di media sosial itu, asal mengambil dari soal PISA atau sejenisnya. (lyn/wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Semestinya Nilai Unas jadi Penentu Kelulusan
Redaktur & Reporter : Soetomo