Nizar: Pendukung Jokowi Dalam Status Panik Stadium 4

Minggu, 17 Februari 2019 – 09:00 WIB
Nizar Zahro. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Kampanye Nasional Prabowo - Sandi, Moh Nizar Zahro menilai gerakan #uninstallBukalapak merupakan bentuk kepanikan pendukung Joko Widodo alias Jokowi dalam merespons kritik dari CEO Bukalapak Achmad Zaky soal revolusi industri 4.0 dan harapan presiden baru.

"Pendukung Jokowi mestinya tidak perlu panik atas adanya kritikan. Negara demokrasi membuka pintu sebesar-besarnya bagi rakyat untuk menyampaikan kritik kepada presidennya," ucap Nizar, Minggu (17/2).

BACA JUGA: Sindiran Pedas TKN Buat Tim Prabowo yang Mulai Susun Kabinet

Kepanikan pendukung Jokowi yang menyerang Ahmad Zaky dengan gerakan #UninstallBukalapak, ucap Nizar, akhirnya dibalas dengan serangan balik yang dahsyat. Tidak butuh waktu lama, #UninstallJokowi dan #ShutdownJokowi sempat masuk trending topic.

"Fenomena di media sosial itu membuktikkan pendukung capres 01 dalam status panik stadium empat. Sudah tidak ada koordinasi. Semua pendukung bergerak tanpa strategi, pokoknya menyerang. Apa pun yang dianggap menganggu Jokowi akan dilibas," tuturnya.

BACA JUGA: Jokowi Orangnya Baik

(Baca juga: Sepertinya Pak Jokowi Tak Tersinggung Bos Bukalapak, tetapi...)

Namun demikian, lanjut Nizar, kali ini pendukung Jokowi salah total. Kritik yang dicuit oleh Ahmad Zaky adalah kritik konstruktif berdasarkan data dan fakta, karena sebagai pelaku industri 4.0, dia sangat menguasai data-data terkait.

BACA JUGA: Lora se-Madura Bertekad Menangkan Jokowi - Maruf

Akibatnya, ketika kritik tersebut mendapatkan serangan dari kubu Jokowi, mayoritas publik lebih memilih membela Ahmad Zaky. Itu terbukti dengan aksi netizen ramai-ramai melakukan serangan balik kepada Jokowi.

"Akhirnya Jokowi juga yang menerima dampak buruk atas perilaku 'grusa-grusu' para pendukungnya. Untung Jokowi buru-buru memanggil Ahmad Zaky ke Istana sehingga ketegangan yang mulai memuncak dapat diredam," tutur legislator asal Madura ini.

Nizar yang juga ketua umum Satria Gerindra menambahkan, perilaku pendukung Jokowi yang gelap mata dan selalu nyinyir terhadap kritik, bisa mempercepat kejatuhan Jokowi.

"Kubu sebelah terlalu sering membuat blunder. Membuat kesalahan yang diulang-ulang. Dalam sejarah perang tagar, ini adalah kekalahan Jokowi yang kedua. Sebelumnya Jokowi juga dilibas oleh #2019GantiPresiden," tandas Nizar. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saat Berpidato Listrik Padam Dua Kali, Sandiaga Sebut Sebagai Pertanda


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler