Noah Balikpapan Somasi Ariel Cs

Sabtu, 13 Oktober 2012 – 15:25 WIB
BALIKPAPAN - Band asal Balikpapan, Noah mengaku mengirimkan somasi kepada manajemen Musica Studio yang menaungi Ariel cs. Langkah tersebut merupakan tanggapan atas pernyataan Reza, drummer eks Peterpan, yang menyebut hanya ada satu Noah di Indonesia (Noah-nya Ariel cs). Sementara Noah yang lain (Balikpapan) hanya menumpang popularitas.

Pernyataan tersebut pun membuat kubu Noah Balikpapan gerah. “Itu membuat nama baik kami tercemar. Dan yang kami sesalkan, tidak ada iktikad baik sama sekali dari mereka untuk duduk bersama mencari solusi masalah ini,” ungkap Amirudin, Manajemen Noah Balikpapan dalam konferensi pers di Hotel Benakutai, Jumat (12/10).

Ia menambahkan, jika dirunut dari awal Noah Balikpapan sudah ada sejak tahun 2009 di mana saat itu vokalis eks Peterpan Ariel masih berada di balik jeruji besi lantaran dihukum karena kasus video porno. Itu juga dibuktikan akun Facebook Noah Balikpapan beserta foto-foto di dalamnya.

Noah Balikpapan  terbentuk dari kumpulan karyawan hotel yang memang punya kesamaan hobi di bidang musik. Revie (vokal), Maman (gitar), Yudie (gitar), Dhava (bass), dan Rat (drum) lantas mulai memakai nama Noah sebagai nama grup band mereka setelah tampil dalam ulang tahun salah satu hotel di Balikpapan, Februari 2009.

“Kami memakai nama Noah karena Noah sendiri merupakan salah satu nama nabi yang bisa mempersatukan umat dari berbagai kalangan. Jadi kita ingin seperti itu, dan lebih terkesan religius. Walaupun aliran musik kita bukan musik religius,” kata Revie.

Tekad Noah Balikpapan untuk memperjuangkan hak-hak mereka juga didukung penuh oleh label mereka, Pelangi Enterprise. “Kami akan mendukung penuh produk kami. Ini bukan masalah sepele. Ini bisa sekaligus sebagai pelajaran untuk para musisi atas hak cipta nama,” ungkap Suhendra, eksekutif produser Pelangi Enterprise.

Ia mengatakan, sebelumnya Noah Balikpapan sudah pernah ingin mematenkan nama Noah dan mendaftarkannya di Ditjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pada tahun 2009. Namun, upaya tersebut tidak berhasil lantaran nama “Noah” sudah terpakai oleh “Noah art”. “Dengan kata lain, tidak mungkin Noah-nya Ariel itu bisa mematenkan nama mereka karena Noah Balikpapan saja yang sudah berupaya sejak 2009 tidak berhasil,” sambungnya.

Karena adanya dualisme nama grup band tersebut, manajemen Noah beserta label mengaku dirugikan. “Salah satunya karena Ringback Tone (RBT) kita oleh salah satu provider di Indonesia dimentahkan, karena nama band yang sama,” sambungnya.

Sementara kuasa hukum Noah Balikpapan Rabbana mengaku telah menyurat secara resmi kepada manajemen Musica Studio (label Ariel cs). “Sudah kita kirimkan seminggu yang lalu. Tapi belum ada tanggapan sampai sekarang. Estimasi kita sampai tanggal 15 Oktober. Jika tidak ditanggapi akan kita lanjutkan ke proses hukum selanjutnya,” terangnya.

Yang menjadi tuntutan Noah Balikpapan sendiri adalah nama “Noah” yang dipakai oleh Ariel cs harus dicopot. Artinya, mantan punggawa eks Peterpan tersebut harus berpikir ulang untuk mencari nama baru.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Dewan Kesenian Balikpapan Darwis M Noor mengaku siap melindungi hak-hak warga Balikpapan untuk berkesenian. (*/rsh/tom/k2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jennifer Garner Atur Kehidupan Ben Affleck

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler