jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum sukrelawan Prabowo Mania Immanuel Ebenezer (Noel) menilai Erick Thohir tidak layak untuk menempati kembali posisi sebagai Menteri BUMN di pemerintahan Prabowo Subianto.
Noel beralasan Erick beberapa waktu belakangan terlalu sibuk bermain politik mencari posisi jabatan.
BACA JUGA: Kans Timnas Indonesia Menang Buyar di Injury Time, nih Komentar Erick Thohir
"Apakah dia masih menjadi Menteri BUMN atau tidak atau apakah dia masih duduk di kabinet atau tidak ya ternyata dia sangat menikmati kekuasaan itu," ujar Noel pada diskusi Mencari Figur Ideal Kepala Badan BUMN di Jakarta, Kamis (10/10).
Menurut Noel, Erick terkesan lebih sibuk di luar Kementerian BUMN dan berusaha menutupi dugaan kasus hukumnya yang tidak terbuka.
BACA JUGA: Butuh yang Punya Kapabilitas, Prabowo Tak Pernah Sebut Kabinet Zaken
Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan tigas hal yang perlu menjadi syarat pokok bagi Prabowo untuk mencari calon menteri yang mendampinginya.
"Pertama, integritas itu wajib. Kedua, realitas, dan ketiga, persoalan kekomunitasan. Jika ketiga hal ini tidak dimiliki, akan sulit untuk mengelola BUMN. Minimal satu syarat harus ada, yakni integritas," ucapnya.
BACA JUGA: Mees Hilgers dan Reijnders Bergabung, Erick Thohir: Harus Dapat Poin di Bahrain & Cina
Integritas, menurut Noel, sangat penting karena inti dari segala sesuatu. Meskipun seseorang mungkin hebat dan pintar, tetapi ketika tidak memiliki integritas semua kemampuan itu akan sia-sia.
"Hebat-hebat orang pintar, kalau dia maling juga, rusak juga. Integritas itu kecil. Jadi, butuh orang-orang berintegritas ke depan," katanya,
Noel lebih lanjut mengatakan pernah ada BUMN yang tidak pernah meraih untung. Namun, setelah Noel masuk ke dalamnya, perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan.
"Saya enggak mengerti apa ini BUMN. Ternyata satu kuncinya adalah integritas. Integritas saja. Belajar saya beradaptasi, akhirnya, dan alhamdulillah, untung. Tidak pernah dalam sejarahnya itu Mega Eltra untung. Untung waktu kurang lebih beberapa ratus miliar rupiah," katanya.
Noel juga mengatakan saat dia masuk ke Mega Eltra situasinya sangat bermasalah. Dia menyebutkan banyak praktik titipan yang mengarah pada korupsi.
"Akhirnya, dengan saya masuk ke situ saya enggak ada urusan mau titipan siapa saya tidak peduli, prinsipnya untung. Logikanya enggak mungkin BUMN itu tidak untung. Makanya, kalau ada BUMN tidak untung gila menurut saya," katanya.
Noel lebih lanjut mengatakan banyak proyek di BUMN yang terkesan dikelola secara sembunyi-sembunyi, di mana praktik titipan digunakan untuk mengatur pengelolaan dan mendapatkan keuntungan.
"Jadi, dititipkan bisa di koperasi proyeknya. Mereka ngumpetin-ngumpetin permainan itu di koperasi biasanya," kata dia. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Pengambilan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tak di Indonesia?
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang