Nongkrong di Terminal, Bang Sandi Dicurhatin Soal Ahok

Rabu, 27 Juli 2016 – 21:07 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kunjungi Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/7). Politikus Gerindra itu mendengarkan berbagai keluhan dari sopir angkutan dan pedagang dari pasar yang terletak tak jauh dari terminal itu. 

Sandiaga yang tampak santai dengan polo shirt berwarna biru disambut antusias oleh para pedagang, sopir, maupun masyarakat sekitar. Sontak dirinya merespon hangat dengan menyalami satu persatu seraya berdialog

BACA JUGA: Baca Deh, Sesumbar Setya Novanto

"Kami ingin agar daging sapi lokal turun harganya pak. Kami lebih suka dagang daging sapi lokal ketimbang daging import. Sebab lebih banyak pembeli daging lokal," ujar Ahmad, salah satu pedagang daging di lokasi tersebut.

Menanggapi keluhan itu, pria yang akrab disapa Sandi ini menegaskan bila nantinya ia diamanahkan untuk 2017-2022, akan berupaya menstabilkan harga daging akan normal.

BACA JUGA: Kasus Kudatuli Masih Buram, Ini Desakan PDIP

Keluhan lainnya, juga diungkapkan oleh Rusman (42), sopir sekaligus pemilik Metro Mini S75. Dirinya meminta agar Sandi tidak arogan seperti Gubernur Basuki T Purnama, bila nanti terpilih menjadi Gubernur DKI. "Kami benci sama ahok yang mengatakan metro mini dibuang aja ke laut," kata rusman.

‎Rusman mengungkapkan, dirinya telah 12 tahun memiliki metro mini sekaligus menjadi sopir. Ia melihat, terdapat ketidakadilan dalam proses revitalisasi kendaraan umum, baik peremajaan maupun pengintegrasian.

BACA JUGA: Pak Buwas Kembali Diburu Partai Politik

Pada prinsipnya, terang Rusman, beberapa pemilik maupun sopir metro mini mau mengikuti proses tersebut‎. Namun, masih terdapat kendala. "Yang pertama mengenai sosialisasi pak. Sosialisasi mengenai peremajaan belum dilakukan secara baik oleh Pemerintah. Sehingga, banyak dari kami yang belum siap," terangnya.

Kedua, lanjut, Rusman, mengenai DP dalam melakukan peremajaan yang harganya berkisar hingga Rp500juta. Sedangkan DPnya itu 20 persen dari harga. Jadi kami diminta Rp 120 juta untuk DP. "Sekarang, duit segitu darimana?," keluhnya.

‎Mendengar keluhan itu, Sandi mengaku prihatin. Dirinya melihat, masyarakat ingin ada keberpihakan Pemerintah terhadap rakyat kecil. "‎Pemerintah harus berikan solusi terkait hal ini. Sejauh ini mereka minta kompensasi. Kalaupun mobilnya diambil, ya harus ada kompensasi‎ bagi mereka," ungkap dia.

Sandi melihat, bila pemerintah tetap menjalankan kebijakan revitalisasi tanpa solusi, akan timbul pengangguran‎ di masyarakat. "Banyak sopir, kernet bahkan montir akan kehilangan pekerjaan. Karena kalaupun dipekerjakan, sementara untuk menjadi sopir Tranjakarta juga memiliki kualifikasi khusus, di operator ha‎ltenya pun begitu. Sementara, mereka juga banyak yang tak masuk dalam kualifikasi tersebut," jelas Sandi.

‎Dirinya menyarankan agar, ada solusi konkret bagi setiap mereka.‎ Hal itu, agar nasib mereka mengalami pembinaan dari Pemerintah. "Yang sopir bisa diarahin jadi sopir kendaraan online. Sedangkan kernetnya bisa jadi sopir ojek online.‎ Jadi mereka ga nganggur gitu lho,"‎ kata dia.

Sandi menambahkan, semua pedagang kecil atau usaha kecil seperti usaha metro mini harus diajak bersama Pemprov DKI dalam membangun jakarta. Sementara menjawab pertanyaan soal isu bila Ahok tak terpilih maka phl dan ppsu dikurangi atau dibubarkan, dengan tegas sandi mengatakan isu itu bohong. Dan jangan percaya isu tersebut.

Seusai menyambangi terminal Pasar Minggu, Sandi sempat diberikan baju Asosiasi Metro Mini oleh salah satu sopir yang menjadi anggota organisasi tersebut. Sandi juga menyempatkan diri menaiki Metro Mini ‎S75 hingga Warung Buncit. Di dalam Metro Mini, Sandi menyapa penumpang dan berdialog selama perjalanan hingga ke lokasi tujuan. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Umumkan Pilihannya Hari Ini?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler