Nono: Generasi Muda Sudah Menjalankan Proses Sejarah

Sabtu, 11 November 2017 – 02:03 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Nono Sampono. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD Nono Sampono yakin generasi muda saat ini sudah menjalani proses sejarah. Menurutnya, generasi muda memang mempunyai tugas dan kewajiban sejarah untuk mengisi kemerdekaan dan menyerahkannya kemudian dalam keadaan yang lebih baik.

“Oleh karena itu, saya kira kalau objektif menilai generasi sekarang sudah menjalankan itu proses sejarah. Tapi, kalau ada kekurangan ya itu proses,” kata Nono Sampono usai upacara tabur bunga Hari Pahlawan di atas KRI Soeharso 990 di perairan Teluk Jakarta, Jumat (10/11).

BACA JUGA: OSO Minta Generasi Muda Membawa Kesejukan bagi Negara

Nono mengatakan generasi 1908, 1928, 1945, hingga generasi 1950 dan 1960 dan millenial sekarang sudah memberikan kontribusi kepada bangsa ini.

Nono juga mengimbau generasi sekarang di mana pun berada yang punya kesempatan untuk belajar bisa memberikan kontribusi untuk negara.

BACA JUGA: Ini Reses Bersejarah Sang Senator ke LNG Tangguh Bintuni

“Jadi yang mau menjadi pahlawan itu bukan hanya tentara atau polisi berseragam. Semuanya juga pahlawan,” kata mantan Komandan Paspampres itu.

Generasi muda bisa menjadi pahlawan di bidang ekonomi, budaya politik, dan lain. Masing-masing generanis bisa berbuat sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.

BACA JUGA: Setnov Bertemu Sri Sultan HB X, Bahas Kebudayaan dan Politik

“Nah itu prinsipnya tadi berbuat hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari kemarin. Dalam rangka itu semua saya kira sejarah ini penting untuk kita belajar,” katanya.

Dia mengatakan, belajar sejarah sangat penting untuk kepentingan masa depan. Nono mengaku baru selesai bicara dengan seorang jenderal TNI yang luar biasa ihwal persoalan Papua.

Nah, kata dia, ternyata dalam sejarah, pemuda Papua itu ada diproses lahirnya sumpah pemuda. Hanya saja, ujar Nonor, karena pada waktu itu tanah Papua bagian dari Kesultanan Tidore, akhirnya menyatu di Jong Maluku, Jong Ambon.

“Jadi, ternyata sejarahnya seperti ini. Jadi, kita harus melihat sejarah dalam konteks untuk kepentingan sekaran dan ke depan,” paparnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Sebyar Sambut Ketua BK DPD RI di Bintuni


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
adv_dpd  

Terpopuler