jpnn.com, JAKARTA - Gugurnya Kepala BIN Daerah Papua (Kabinda) Mayjen TNI (Anm) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya akibat ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menjadi catatan kelam dalam menangani masalah di wilayah paling timur Indonesia itu.
Wakil Ketua DPD RI sekaligus anggota MPR RI Nono Sampono menyatakan bahwa menangani masalah Papua tidak cukup melalui pendeketan hukum dan senjata. Namun, lanjut Nono, harus melalui pendekatan kesejahteraan dan keadilan.
BACA JUGA: Pasukan TNI dan Polri Bergerak Menuju Lumawi, 5 Anggota KKB Tewas
"Kesimpulan saya, maaf, saya harus katakan bahwa menyelesaikan masalah Papua tidak cukup dengan hukum dan senjata," kata Nono dalam Diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk 'Peran TNI Polri dalam Menumpas KKB Papua', di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/4).
Senator dari Ambon itu menegaskan bahwa semua pihak harus jujur melihat persoalan Papua. Mantan Danpaspampres itu menambahkan otonomi khusus yang telah diterapkan di Papua juga harus dievaluasi, sebelum nantinya diperpanjang.
BACA JUGA: Baku Tembak Satgas Nemangkawi vs KKB: 1 Brimob yang Gugur dan 2 Anggota Luka Dievakuasi ke Timika
Dia menyebut negara ini sudah memberikan otonomi khusus. Di balik ini, kata dia, ada anggaran yang cukup besar.
“Mari kita atur, jangan sampai ada lagi dikorbankan terutama rakyat," ucap purnawirawan TNI Angkatan Laut itu.
BACA JUGA: Kondisi 2 Anggota Polri yang Ditembak KKB, Mohon Doanya
Lebih lanjut Nono mendorong semua pihak untuk berperan dalam menyelesaikan masalah Papua.
Dia mengingatkan kangan sampai pemerintah saat ini mewariskan masalah Papua yang berlarut-larut kepada generasi mendatang.
"Jangan warisan yang masa lalu dan sekarang nanti kita limpahkan lagi buat generasi berikutnya. Apalagi dalam keadaan lebih parah, kan itu masalahnya," pungkasnya.
Turut hadir dalam diskusi tersebut anggota MPR RI Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno dan anggota MPR RI Fraksi Gerindra Yan Permenas Mandenas. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy