Cuaca di Moskow pada Februari sedang dingin-dinginnya. Diperkirakan ketika pertandingan berlangsung sore hari waktu setempat atau malam hari WIB, salju akan turun dan dinginnya mencapai -6 derajat celcius.
Bagi para pemain CSKA situasi itu sudah biasa mereka alami, tetapi tidak dengan para pemain Real. Mereka butuh adaptasi. Apalagi, mereka harus bermain di atas rumput sintetis di Stadion Luzhniki. Semakin banyak handicap buat Real.
Makanya, sejak drawing pada Desember tahun lalu, Real sudah mewanti-wanti bahwa mereka akan menghadapi kesulitan. Secara teknis, di atas kertas Real memiliki kualitas pemain yang lebih baik ketimbang CSKA, tetapi itu satu-satunya penentu.
"Jika berada pada level yang tepat, kami sangat percaya diri. Hanya, terkadang ada faktor lain yang bisa merusak skenario. Temperatur rendah dan lapangan di Stadion Luzhniki bisa menjadi masalah," kata Emilio Butragueno, direktur Real, seperti dikutip Goal.
Senada dengan Butragueno, gelandang serang Kaka yang berpeluang turun lapangan karena Angel Di Maria baru saja pulih dari cedera, Hamit Altintop cedera sobek otot betis, dan Lassana Diarra yang mengalami masalah punggung, menilai cuaca bakal jadi problem besar.
"Dinginnya cuaca di Moskow akan menjadi faktor negatif. Tetapi mereka juga menghadapinya. Hanya, mereka lebih terbiasa. Tetapi, ingat bahwa laga itu berlangsung dua leg. Kami akan memainkan satu laga lagi di kandang," jelas Kaka, seperti dikutip Reuters.
Makanya, kalau pun sulit mendapatkan kemenangan karena handicap berupa cuaca dingin dan lapangan sintetis yang tidak familiar, paling tidak mereka harus mampu menyarangkan gol. Selama ini rekor Real melawan klub Rusia di Moskow buruk, hanya menang sekali dari delapan laga.
Kemenangan empat gol tanpa balas atas Racing Santander pada pekan ke-23 Liga Primera Spanyol (18/2) menjadi pengobar semangat. "Kami sangat termotivasi, meski menyadari akan menghadapi situasi yang sulit di Moskow," terang Mourinho, seperti dikutip AFP.
Untung, di luar faktor nonteknis itu, Real punya performa yang hebat. Lihat saja kiprah mereka di Liga Primera. Mereka bisa meninggalkan pesaing abadinya Barcelona dengan keunggulan sepuluh poin. Mereka juga selalu menang dalam delapan laga terakhir di Liga Primera.
Apalagi, CSKA juga punya masalah dengan cedera pemain. Mereka tidak bisa memakai tenaga Kirill Nababkin, Pavel Mamaev, Mark Gonzalez, Keisuke Honda, dan Vagner Love. Tiga nama terakhir selama ini punya peran vital di CSKA.
Meski begitu, pelatih CSKA Leonid Slutsky tetap percaya diri dengan kans timnya mengatasi Real di Moskow. "Saya tidak yakin ada yang ingin bersua Barcelona karena mereka terlihat tak terkalahkan. Tetapi melawan tim lain, selalu ada kans," kata Slutsky.
Punya keuntungan lebih mengenal lapangan dan terbiasa dengan cuaca ekstrim di Moskow, bukan berarti CSKA tidak punya masalah. Karena kompetisi di Rusia libur selama tiga bulan selama musim dingin, membuat mereka lama tidak bertanding di laga kompetitif.
Itulah yang nantinya bisa menjadi masalah buat CSKA. Sekaligus bisa menjadi celah buat Real mengambil alih permainan. "Kami harus memulai pertandingan dengan percaya diri. Kami menyadari start yang bagus akan menentukan hasil akhir," jelas Slutsky. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tamu Sedang Banyak Masalah
Redaktur : Tim Redaksi