jpnn.com - JAKARTA - Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Thomas Pentury sangat terkesan dengan film bertajuk Kabaressi. Dia menyaksikannya bersama 1.500 orang di Auditorium Unpatti, Ambon, Senin (24/8).
"Secara pribadi, saya merinding menyaksikan film Kabaressi karena menyajikan perjuangan orang asing untuk mencari rempah dan sumber daya alam yang melimpah di Maluku. Tapi dalam perkembangannya kondisi Maluku sangat memprihatinkan, termasuk sektor pendidikan," kata Thomas.
BACA JUGA: Gugatan Praperadilan Farhat Abbas Tak Diterima, Belum Menyerah
Menurut Pentury, kegiatan itu patut ditiru dan diteladani. Pasalnya, film tersebut secara objektif berusaha mengangkat tentang sisi Maluku bagi anak muda.
Di sisi lain, Archipelago Solidarity Foundation (Arso) selaku inisiator juga punya visi penting terkait pemutaran film tersebut. pendiri Arso Oek Engelina Pattiasina mengatakan, Maluku yang merupakan wilayah penting di dunia pada masa silam bukan sekadar isapan jempol.
BACA JUGA: Alamak, Mel Gibson Meludahi Fotografer
"Bahkan VOC yang terkenal karena perdagangannya, dibentuk untuk mengontrol perdagangan rempah yang bersumber dari tanah Maluku, di samping iklan pertama di Indonesia yang kala itu bernama Hindia Belanda, dibuat oleh JP Coen, yang juga berisi tentang rempah-rempah Maluku," tegas Engelina. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Gelisah, Tak Banyak Cakap, Farhat Abbas Deg-Degan Menunggu Sidang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menunggu Putusan Praperadilan, Farhat Abbas Panjatkan Doa Ini
Redaktur : Tim Redaksi