Novel Baswedan: Nanti Ada Waktunya Saya Buka-bukaan

Selasa, 01 Agustus 2017 – 05:41 WIB
Penyidik senior KPK Novel Baswedan saat diwawancarai di Masjid Alfalah, Singapura, Jumat (12/07/2017). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri merilis sketsa wajah terbaru orang yang diduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Sementara itu, Novel Baswedan saat dihubungi Jawa Pos mengaku belum melihat sketsa wajah yang dirilis kepolisian.

BACA JUGA: Pria Misterius Berdiri di Dekat Masjid, Ada yang Kenal?

Novel pun menegaskan, bahwa dirinya tidak sempat melihat wajah pelaku ketika penyerangan terjadi pada 11 April lalu.

Sehingga, percuma bila wajah tersebut ditunjukkan kepadanya. ”Saya belum lihat mas (sketsa wajah terduga pelaku, Red),” katanya.

BACA JUGA: Polisi Sisir Puluhan CCTV dan Ratusan Toko Kimia demi Cari Penyiram Novel

Novel konsisten dengan apa yang pernah disampaikan sebelumnya. Yakni, pesimistis polisi mau menuntaskan kasus penyerangan air keras.

Terkait langkah polisi merilis sketsa wajah terduga pelaku, Novel justru semakin yakin bahwa polisi tidak akan mengungkap kasusnya. ”Kalau (terduga pelaku) ketemu, nanti ada alibi apa lagi ?,” tanya ketua wadah pegawai (WP) KPK ini.

BACA JUGA: Tolong Bantu Polisi, Barangkali Melihat Wajah Mirip Sketsa Penyerang Novel

Seharusnya, kata dia, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersedia ketika publik mendesak pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengungkap kasusnya.

TGPF tersebut bisa membantu Kapolri untuk bertindak profesional dan objektif, tanpa tersandera kepentingan di internal polri. ”Tapi kenapa malah membentuk tim dengan KPK, apa maksudnya ?,” ujarnya.

Novel sangat berharap pelaku lapangan penyerangan tersebut segera diungkap. Setelah itu, pihaknya optimistis aktor intelektual yang disebut-sebut berasal dari internal kepolisian juga akan terbongkar.

”Untuk pengungkapan yang lain, saya menunggu pelaku lapangan ini ditangkap. Nanti ada surprise lah,” imbuh mantan Kasatreskrim Polres Bengkulu itu.

Pria asal Semarang ini masih enggan buka-bukaan soal indikasi saling sandera kepentingan yang terjadi di internal Polri dan KPK.

Indikasi itu mencuat setelah kedua pimpinan lembaga tersebut bertemu untuk membentuk tim pengungkapan kasus Novel. ”Nanti ada waktunya saya buka-bukaan, tidak sekarang,” janjinya. (byu/tyo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Perlu Bentuk TPF Untuk Kasus Novel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler